AGAM, METRO
Para petani Keramba Jala Apung (KJA) Danau Maninjau kembali menelan pil pahit. Karena ikan yang menjadi tumpuan ekonomi bagi warga di salingkaran Danau Maninjau dilanda tubo belerang. Sehingga membuat puluhan ton ikan yang siap panen mati mendadak membuat kondisi tidak sedap dan pemandangan tidak indah lagi.
Camat Tanjung Raya Andria Asmi, Selasa (2/2) membenarkan, kejadian puluhan ton ikan Keramba Jala Apung (KJA) milik para petani ikan ini mati mendadak.
Kemudian kejadian ikan keramba mati mendadak ini mulai terjadi Senin malam (1/2), di mana pada saat itu kondisi cuaca cukup ekstrem. Sehingga membuat riak yang cukup tinggi dan membuat air danau berubah.
“Setelah kejadian cuaca ekstream kita mendapatkan laporan dari masyarakat Nagari Bayua, Tanjung Raya bahwa ikan keramba milik masyarakat sekitar sudah mengapung  dan kondisinya sangat memiriskan.
“Tak satupun ikan keramba masyarakat yang bisa terselamatkan dan Selasa (2/2) kemarin, tim penyuluh perikanan sedang melakukan pendataan di lapangan, terkait dengan jumlah karamba jaring apung (KJA) yang terdampak, termasuk perikiraan tonase ikan yang mati akibat tekanan angin tersebut,” ujar Handria.
Diakui Handria Asmi, ikan-ikan mati di Danau Maninjau itu menjadi salah satu musibah rutin yang ditengarai memiliki siklus tersendiri, termasuk awal-awal tahun, “ Mudah-mudahan tahun ini tidak ada yang luar biasa, kita masih menunggu data lapangan, “ sebut Handria Asmi, di sela peninjauan lokasi musibah kebakaran di Nagari Paninjauan, Selasa. (pry)
