PADANGPARIAMAN, METRO
Kawasan ekowisata dan edukasi Green Talao Park Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padangpariaman, kemarin, kembali dapat kunjungan dari pegiat wisata profesional. Kunjungan kali ini datang dari Asosiation Experiential Learning Indonesia Sumatera Barat yang mengunjungi Green Talao Park.
Rombongan terdiri dari ketua terpilih AELI Sumbar bapak Arlin Teguh Ardhani yang didampingi oleh Inkubator PIID-PEL Green Talao Park Nagari Ulakan, Febriansyah, juga hadir mantan ketua AELI Sumbar, Dede Hakim beserta anggotanya Erik Smile yang mengunjungi Green Talao Park Nagari Ulakan Kabupaten Padangpariaman.
Kegiatan ini dilakukan, dalam rangka survey untuk program pendampingan Desa Wisata. Karena, salah satu program dari AELI adalah melakukan edukasi dan pendampingan terhadap Desa Wisata yang ada di wilayah kerjanya.
Rombongan AELI ini disambut langsung oleh Ketua BUMNag Pesisir Ulakan Madani, Adi Kurniawan bersama ketua Pokdarwis Nagari Ulakan, Syahrul Mubarak dan Wali korong Gantiang Tangah Padang, Alam Syahril.
Ketua AELI Sumbar Arlin Teguh Ardhani yang juga sebagai Dosen di salah satu perguruan tinggi di Sumbar menyampaikan ketertarikannya kepada Green Talao Park dengan potensi dan keindahan alamnya yang masih asri.
“Green Talao Park ini salah satu destinasi wisata yang unik. Saat berjalan di Trekking tepi pantai, terasa aura pantainya. Dan saat berjalan di Trekking di Dalam talao ini, terasa bukan di pantai lagi. Jadi terasa unik,” ujarnya saat diskusi ringan bersama pengelola Green Talao Park.
Selain ketua AELI, bapak Erik Smile juga menyampaikan ketertarikannya kepada Green Talao Park. Namun ia meminta pengelola untuk tetap konsisten dengan pengembangan dan pengelolaan Destinasi wisata ini.
“Ini menarik, disini kita di suguhkan berbagai pemandangan yang beraneka ragam. Selain kita menyaksikan keindahan alam pantainya, kita juga disuguhkan dengan flora dan fauna yang hidup di sini. Semoga tetap komitmen untuk menjaga supaya flora dan fauna di sini, baik itu dari pemburuan liar maupun perdagangan hewan secara ilegal,” Imbuhnya.
Kegiatanpun dilanjutkan dengan menyantap Hidangan Welcome Drink yang disuguhkan oleh pengelola. Sajian ini berbahan baku Nipah yang merupakan Icon dari Green Talao Park Nagari Ulakan.
Saat ditanya tentang bagaimana konsep awal dari berdirinya Green Talao Park ini, ketua BUMNag Pesisir Ulakan Madani selaku pengelola aset dan anggaran Green Talao Park menyampaikan. Bahwa munculnya konsep dan ide pembangunan kawasan wisata ini dimulai dari tahun 2016.
“Ini dimulai sejak tahun 2016, kita mulai dengan pembangunan jalan dari dana Desa untuk pembangunan jalan, kemudian dilanjutkan tahun berikutnya dengan dana DKV untuk pembangunan rumah nelayan. Dan Alhamdulillah, karena kita semua komitmen untuk mengembangkan wilayah kita ini, pada tahun 2019 kita mendapatkan dana dari KEMENDESA PDTT RI pada program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL) dengan anggaran kurang lebih Rp 1,3 Milyar, kita dapat membangun destinasi seperti saat ini. Alhamdulillah juga kita closing pada akhir Desember ini dengan omset sebesar 470 juta rupiah,” ujarnya.
Kemudian pertanyaan lainnya yang diberikan oleh ketua AELI Sumbar kepada Ketua Pokdarwis, tentang rencana kedepannya untuk pengembangan kawasan ini. Pokdarwis selaku pengelola kegiatan di Green Talao Park ini, apa program atau rencana kedepannya.
“Karena kita termasuk sebuah destinasi wisata baru, tentunya langkah utama yang kita lakukan adalah peningkatan mutu SDM dengan melakukan edukasi terhadap masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan, akan berdampak terhadap Pariwisata itu sendiri. Sebagus apapun Bangunan yang ada, namun jika masih banyak sampah yang berserakan maka itu akan merusak citra dari pariwisata itu sendiri,” Imbuh ketua Pokdarwis yang juga sebagai ketua Bamus Nagari Ulakan. (efa)
