A YANI, METRO
Pemko Padang menjalin kesepakatan bersama dengan salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) yakni Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Padang pada Jumat (5/12). Hal itu ditandai setelah dilakukannya penandatanganan nota kesepakatan bersama antara Pemko Padang oleh Plt Wali Kota, Hendri Septa dengan Ketua PDM Padang, Maigus Nasir.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Dinas Perdagangan Kota Padang dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) selaku lembaga penanggulangan bencana milik Muhammadiyah Padang.
Kegiatan yang dilangsungkan di rumah dinas Wali Kota Padang tersebut juga dihadiri dan disaksikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Edi Hasymi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Endrizal serta Kepala BPBD Barlius, Kabag Kerjasama Erwin M.
Hendri Septa menyambut baik kesepakatan bersama tersebut dan perjanjian kerjasama antara Dinas Perdagangan Padang dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) selaku lembaga penanggulangan bencana milik Muhammadiyah.
“Alhamdulillah, kerjasama ini bisa kita laksanakan hari ini. Kerjasama ini sangat tepat dan penting dilakukan karena menyangkut urusan kebencanaan. Sebenarnya hal ini sudah lama kita idamkan, namun bisa terealisasi hari ini,” ujarnya.
Hendri menjelaskan, Muhammadiyah sejatinya merupakan Ormas terbesar di Kota Padang bahkan di Sumatera Barat. Sebagaimana diketahui hampir mayoritas penduduk Padang adalah warga Muhammadiyah.
“Maka itu tentu kami berharap, baik warga Padang, khususnya dan pimpinan OPD terkait dapat serius menindaklanjuti poin-poin yang tertuang dalam nota kesepakatan bersama ini ke depan,” tukasnya.
Sekaitan tentang kebencanaan yang dikerjasamakan kali ini, Hendri berharap baik antara Pemko Padang dan semua elemen masyarakat betul-betul bisa menciptakan suasana yang lebih kondusif dalam penanganan soal kebencanaan.
“Seperti dalam menghadapi gempa, kita khawatir mengingat sebagian masyarakat kita yang kurang tenang dan kurang siap menyikapi terhadap apa saja yang mesti dilakukan. Jadi ini yang masih menjadi ‘PR’ bagi kita bersama seperti menyiapkan masyarakat ketika menghadapi setiap bencana,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Padang Maigus Nasir menyebutkan, dengan dilakukannya kerja sama tersebut pihaknya hanya menginginkan bagaimana Pemko bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Kita sama-sama tahu Padang adalah daerah rawan bencana. Kedua, dari pengalaman ketika bencana, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Dan Muhammadiyah punya itu yaitu, MDMC,” terang Anggota DPRD Sumbar itu.
Selama ini MDMC selaku lembaga penanggulangan bencana milik Muhammadiyah terlihat berjalan sendiri. Maka itu, melalui kesepakatan bersama ini diharapkan ke depan ada sinergi dari pemerintah sebagai penanggungjawab regulasi dan kebijakan dengan Muhammadiyah selaku Ormas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Ketiga, melalui semangat ini diharapkan mendorong elemen-elemen masyarakat lain. Sehingga apabila terjadi bencana seperti gempa bumi dan sebagainya tidak ada lagi kepanikan karena sudah banyak institusi atau komunitas-komunitas masyarakat siap untuk menghadapi itu.
“Alhamdulillah, di Muhammadiyah ada dai, dan salah satu yang dibutuhkan pasca bencana itu adalah trauma healing. Dimana kita di Muhammadiyah Padang insya Allah bisa mensinergikan juga dai yang kita miliki. Karena mereka tidak saja memberikan pelayanan fisik kepada masyarakat namun juga secara mental spiritual,” bebernya. (tin)
