MENTAWAI, METRO
Pengolahan sagu menjadi tepung di Kabupaten Kepulauan Mentawai menghasilkan berbagai macam jenis produk. Salah satunya mirip seperti tepung tapioka.Tepung sagu memiliki karakteristik fisik mirip tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu relatif sulit diperoleh dan sering diganti dengan tepung tapioka.
Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet pada acara Pekan Sagu Nusantara 2020 Sagu untuk Indonesia Maju mengatakan, Mentawai mesti menjadikan sagu sebagai komoditi ketahanan pangan. Meskipun saat ini di beberapa daerah sagu mulai tidak terkenal dengan adanya beras.
“Sagu bukan hanya merupakan makanan pokok saja. Tapi di Mentawai selama ini bisa menjadi olahan masakan berbagai macam kuliner khas Mentawai,” ucap Yudas.
Yudas menambahkan, bahwa sagu adalah bagian penting dari budaya Mentawai. Menurutnya, generasi muda mesti sadar dan memahami nilai – nilai budaya begitu juga filosofi sagu. Sagu bukan hanya menjadi makanan keluarga masyarakat Mentawai saat ini, akan tetapi sebagian menjadi peningkatan ekonomi masyarakat.
“Pemkab melalui Dinas Pertanian akan melakukan gebrakan baru untuk mempertahankan sagu menjadi andalan makanan pokok bagi masyarakat Mentawai dengan membuka lahan tanam sagu di beberapa wilayah,” sebut Yudas.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Naslindo Sirait menyebutkan, Indonesia memiliki sekitar 1,2 juta hektare atau 50 persen dari total areal sagu dunia. Dan areal sagu Indonesia tersebar di sembilan provinsi, termasuk di Mentawai, Sumatera Barat.
“Sagu memiliki peranan penting dalam peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat di saat sekarang ini masa pandemi Covid-19. Komoditi sagu ini akan menjadi pangan prioritas selain beras, dan ini akan diwujudkan dengan peran serta dinas terkait ke depannya,” ujar Naslindo. (s)