Posmetro Padang
Jumat, 26 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG METRO SUMBAR

Kisah-kisah Nomor Ampek, Jalan Pengabdian Mahyeldi-Audy (1/4)

Redaksi
Sabtu, 17 Oktober 2020 | 13:45 WIB

Oleh: Zuhrizul Chaniago

Ini adalah catatan berseri tentang dua lelaki bertaut usia, namun punya semangat yang sama. Kisah orang yang saling membuhul impian, membarakan ide-ide baik untuk negeri yang dicintainya. Tentang mereka yang lebih memilih mendekatkan diri ke ceruk masalah rakyat badarai ketimbang menyerang lawan politik.

Ya, ini tentang Mahyeldi – Audy, pasangan calon gubernur – wakil gubernur Sumatera Barat yang sedang manaruko jalan pengabdian, menabur impian, menebar harapan, dan tentunya membangun peradaban di tanah Tuah Sakato.

Keduanya sekarang sedang memulai perjuangan bersama masyarakat Sumatera Barat, bukan semata untuk meraih kekuasaan, tapi untuk menjadi pelayan bagi masyarakat, tanpa melihat kasta, golongan dan kelompok.

Empat atau lima tahun lalu, Mahyeldi dan Audy saling tak mengenal secara rinci. Keduanya punya ladang pengabdian berbeda. Buya Mahyeldi Wali Kota Padang yang memilih menyebut dirinya sebagai pelayan warga sibuk bekerja dan menguras keringat dan gagasan untuk membangun Padang yang masih kusut masai usai dihantam gempa besar tahun 2009. Mahyeldi barangkali memang ditakdirkan menjadi pelayan orang banyak. Buya orang siak, guru mengaji, dai. Profesi mulia itu dijalaninya sejak muda, hingga sekarang. Sebelum menjadi wali kota Padang, Mahyeldi mengabdi di parlemen. Dia anggota DPRD Sumbar. Rekam jejak tak bisa didustai; Mahyeldi pelayan tulen.

Sementara Audy sibuk menimba ilmu dan menjalankan bisnisnya. Audy seorang pengusaha yang punya nama di wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Makassar. Lelaki kelahiran dan 16 Mei 1983 itu jago di di bidang pertambangan, pertanian, manajemen bisnis dan menjabat Chairman of Perkasa dan Lintas Agro Group serta sejumlah perusahaan besar lainnya. Audy jebolan Wageningen University, Belanda.

Audy Minang tulen. Dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang taat agama dan pekerja keras. Ayahnya, Joinerri Kahar berasal dari Parak Karambia, Kampung Jua, Padang, sementara ibunya, Desmilia merupakan orang Solok. Ayah Audy, Joinerri merupakan putra dari Kaharuddin Rajo Jale, seorang pengusaha yang mendapat gelar Datu Niaga Negeri dari pewaris Kesultanan Banjar. Adapun Desmilia merupakan cucu dari Marah Adin Datuk Penghulu Sati, birokrat yang pernah menjabat Kepala Jawatan Pertanian Sumatra Tengah. Marah Adin tercatat sebagai pendiri Fakultas Pertanian Universitas Andalas dan Ketua Panitia Pembentukan Kota Solok. Nama kakek buyut Audy tersebut diabadikan menjadi nama jalan di Payakumbuh dan Solok.

Baca juga  224 Canaker Ikuti Seleksi Penempatan Kerja

Dengan perbedaan dan jarak yang memisahkan keduanya, apa yang mempertemukan mereka? Pertanyaan itu menggelinding di tengah publik. Beragam isu mengalir deras. Ada yang menyebut Audy dipinang Buya Mahyeldi karena faktor materi, dijadikan pasangan disebabkan desakan dari pihak tertentu. Isu itu sama sekali tak benar. Keduanya bukan dipertemukan faktor materi, bukan pula disandingkan pihak yang punya kepentingan buruk untuk Sumbar, tapi keduanya bersua dan dipertemukan oleh kesamaan ide dan gagasan untuk membangun Sumatera Barat yang madani, sejahtera dan beradab.

Kesamaan ide dan gagasan inilah yang menjadi faktor utama keduanya berpasangan. Pada pertemuan pertama, jika orang-orang sibuk bertanya kabar dan membicarakan hal yang tak substansial, keduanya malah berperang tentang ide dan gagasan. Sama-sama melempar solusi, memaparkan apa-apa yang harus dikerjakan agar Sumbar bisa menjadi provinsi yang unggul secara berkelanjutan.

Buya Mahyeldi nyaman dengan Audy. Di matanya, Audy merupakan representasi anak muda yang gesit, cekatan, berilmu dan terpenting tak pernah melupakan kampung halamannya. Bagi Audy, Buya Mahyeldi sosok pemimpin yang punya isi, pemimpin yang tak melulu berpikir tentang pribadinya, tapi memilih untuk mendahulukan kepentingan publik dibandingkan kepentingannya sendiri. Keduanya lalu bersalaman, membuhul mimpi-mimpi yang saling mereka punya untuk menjadi satu.

Lalu apa impian keduanya? Mereka ingin Sumatera Barat menjadi negeri yang madani, negeri yang unggul di segala bidang. Dengan segala sumber daya yang dimiliki, Sumbar hari ini mestinya sudah berpacu di garis depan, tapi apa daya, semuanya belum terealisasi. Kondisi inilah yang merisaukan Mahyeldi, rupanya kerisauan yang sama dirasakan Audy.

Untuk mencapai visi mereka, tak ada jalan lain selain menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Apa guna negeri kaya melimpah jika orang-orang yang mendiaminya tidak punya kemampuan lebih untuk mengelola? Keduanya tak muluk-muluk. Mereka ingin masyarakat Sumbar manjadi masyarakat yang berkakhlak, sehat, berpengetahuan, terampil dan punya daya saing. Sehingga ke depan, yang membangun Sumbar benar-benar orang Sumbar tulen.

Baca juga  Ramaikan Lokasi IKK Padangpariaman, Bupati Sarankan PPPK Tinggal  Sekitar Tempat Bekerja

Keduanya, lelaki yang hidup berpagar adat dan istiadat Minang. Audy walau lahir dan besar di perantauan, tapi dia selalu disusupkan tentang adat Minang oleh ayah dan ibunya. Bagi Buya Mahyeldi dan Audy, satu-satunya jalan untuk memperbaiki tatanan sosial masyarakat, adalah kembali mengejawantahkan falsafah Adat Basandi Syarak – Syarak Basandi Kitabullah.

Sebagai orang pertanian, Mahyeldi dan Audy tahu betul, peningkatan ekonomi Sumbar tak lepas dari produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Sumbar juga bergantung pada usaha perdagangan dan industri. Sektor-sektor ini akan menjadi sasaran tembak keduanya untuk diperbaiki bersama pengembangan ekonomi kreatif dan daya saing kepariwisataan

Persoalan lain yang menjadi sorotan, tentang pemerataan pembangunan. Kecenderungan pandangan buruk saat ini, pembangunan hanya berpusat di satu wilayah. Di tangan Mahyeldi – Audy, jika nanti terpilih, pemerataan pembangunan infrastruktur jadi nomor satu. Keduanya ingin membangun secara adil dan berkelanjutan. Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, akuntabel serta berkualitas juga dikerjakan. Dengan pelayanan yang bersih, kepercayaan masyarakat pada pemerintahnya akan pulih lagi. Kepercayaan itulah yang menjadi modal besar dalam membangun Sumbar.

Baik Buya Mahyeldi ataupun Audy paham betul, siapa yang menguasai perubahan, akan menguasai perubahan itu sendiri. Ke depan, pola-pola kerja lama akan ditinggalkan, beralih ke digital. Peralihan ke basis digital ini, selain mengikuti perkembangan jaman, juga untuk efektivitas.

Mahyeldi – Audy kini sedang menguatkan bahunya untuk jadi sandaran segala masalah masyarakat Sumbar. Berdua mereka sama-sama meninggalkan hidup yang nyaman untuk bersama-sama mencebur dengan masyarakat. Segala impian yang sekarang sedang keduanya terabas bukan bertujuan agar keduanya dihormati, dikenal dan dikenang, tapi murni tentang dedikasi, tentang pengabdian.

Akhirnya semua harus saling memahami, bahwasanya pertemuan Mahyeldi – Audy bukanlah kebetulan belaka. Barangkali pertemuan keduanya merupakan jalan Tuhan agar Sumbar lebih baik. Ini suratan Yang Kuasa. Maka berkenanlah… (bersambung)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

PEMANFATAAN ASET— Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra, meninjau kondisi lapangan futsal Desa Silungkang Tigo yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal, sekaligus mengarahkan agar aset tersebut segera diberdayakan untuk kepentingan masyarakat.

Wako Sawahlunto Dorong Pemanfaatan Aset untuk Warga

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:05 WIB
FGD EVALUASI TANGGAP DARURAT— Wakil Wali Kota Sawahlunto, Jeffry Hibatullah, bersama jajaran Forkopimda dan perangkat daerah mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi, secara daring melalui Zoom Meeting dari Rumah Dinas Wakil Wali Kota.

FGD Evaluasi Tanggap Bencana Provinsi Sumbar, Wawako Sawahlunto Minta Mitigasi Risiko Hidrometeorologi

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:04 WIB
RAKOR TPPS — Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Dr. Novirman menghadiri Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten tentang Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Solok Selatan Periode IV Tahun 2025 di Gedung Nasional Sangir.

Penanganan Stunting 2026 Harus Terpadu, Konvergen dan Berkelanjutan

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:03 WIB
PERKUAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR— Bupati Solok Jon Firman Pandu melakukan kunjunga kerja ke kantor Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Sumatera Barat.

Bupati Jon Firman Pandu Datangi BPBPK Sumbar, Perkuat Koordinasi-Sinergi Pembangunan Infrastruktur dan SPAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:03 WIB
Wako Hendri Arnis Patroli Keamanan Malam Natal

Wako Hendri Arnis Patroli Keamanan Malam Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:01 WIB
PENGESAHAN APBD— Ketua DPRD Padang Panjang Imbral didampingi Wakil Ketua Nurafni Fitri, Wako dan Wawako Hendri Arnis dan Allex sepakati pengesahan pembahasan APBD.

Pemko dan DPRD Sepakati APBD 2026, Fokus Dorong Ekonomi, Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:00 WIB

BERITA POPULER

  • UPACARA— Pemko Bukittinggi gelar upacara untuk memperingati Hari Bela Negara ke-77 tahun 2025. Upacara dilaksanakan di halaman Balaikota, Jumat (19/12).

    Hari Bela Negara ke-77, Presiden sebut Bukittinggi Penyelamat Republik di Masa Kritis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalam Rentang Waktu 3 Tahun, PT TKA 5 kali Dilaporkan Atas Dugaan Pencemaran Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siap jadi Tuan Rumah Bersama, KONI Pessel Pantau Venue Porprov 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mutasi Besar Polri, Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres di Sumbar Berganti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Welly Serahkan Alsintan ke Keltan, Kontribusi PDRB Pertanian Pasaman Capai 46,18 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

KEBAKARAN— Kebakaran hebat melanda kawasan pertokoan di Jalan Tanah Sirah, Kelurahan Cengkeh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Rabu (24/12) malam. Peristiwa tersebut menghanguskan dua petak toko plastik dan menyebabkan kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
BERITA UTAMA

Api Lalap Dua Toko Plastik, Kerugian Capai Rp1,5 Miliar

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:37 WIB

KECELAKAAN— Mobil Avanza masuk sawah dan sepeda motor hancur usai terlibat kecelakaan di ruas Jalan Lintas Pariaman–Lubuk Basung, tepatnya di Jalan Siti Manggopoh, kawasan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (25/12) jelang siang.

Kecelakaan di Jalan Lintas Padang Pariaman-Lubuk Basung, Avanza Nyungsep ke Sawah, Pengendara Motor Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35 WIB
GALODO— Banjir bandang atau galodo kembali menerjang kawasan Maninjau tepatnya di sekitar Jembatan Muaro Pisang, Jorong Pasa, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Kamis (25/12). Kejadian ini mengakibatkan akses Lubuk Basung-Bukittinggi lumpuh total.

Banjir Bandang Terjang Maninjau, Puluhan Rumah Terendam, Akses Lubuk Basung-Bukittinggi Lumpuh Total

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:34 WIB
TERBAKAR— Sebuah bangunan bekas Kantor Wali Nagari Tanjung Betung, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, dilalap si jago merah pada Kamis (25/12) dini hari. Kebakaran tersebut terjadi saat sebagian besar warga masih terlelap tidur.

Bekas Kantor Wali Nagari Tanjung Betung Hangus Dilalap Api

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:32 WIB
GEGERKAN WARGA— Candra, yang akrab disapa Mak Etek, berusia 70 ditemukan meninggal dunia di atas kursi roda di trotoar Bundaran Air Mancur, tepat di depan Masjid Taqwa Muhammadiyah, kawasan Pasar Raya Padang, Rabu (24/12) siang. Penemuan tersebut sempat menggegerkan warga dan pengunjung yang melintas di lokasi.

Duduk di Kursi Roda, Mak Etek Ditemukan tak Bernyawa

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:31 WIB

OPINI

Ilustrasi
OPINI

Menangisi Runtuhnya ‘Tulang Punggung’ Peradaban: Ironi di Balik Rencana Pembongkaran Jembatan Anai

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:45 WIB

Firdaus Firman

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB
Untitled 1 e1763285246585

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Foto: Annisatul Faricha

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025