BUKITTINGGI, METRO
Sebagai putra Agam yang tumbuh besar di Kota Bukittinggi, H Mahyeldi Ansharullah SP Dt Marajo begitu peduli terhadap kota kecil yang punya segudang potensi itu. Bahkan Mahyeldi bertekad akan menjadikan Kota Bukittinggi sebagai sentral perdagangan berskala nasional.
“Saya lama di pasar-pasar Kota Bukittinggi ini dan mengenal budaya dan keramahan warganya. Sebuah potensi besar. Tentunya, masih bisa dikembangkan lebih baik lagi, bahkan bisa dijadikan sentra perdagangan di Indonesia,” kata Mahyeldi yang beberapa hari terakhir mengunjungi sejumlah pasar di Kota Bukittinggi dalam kegiatan pertemuan dengan pedagang dan warga Bukittinggi.
Mahyeldi menyebut, selain dijuluki kota wisata, Kota Bukittinggi juga menjadi salah satu pusat perdagangan grosir terbesar di pulau Sumatra. Karena itulah, langkah untuk menjadikan grosir tingkat nasional bukan hal yang mustahil. Sektor Perdagangan dan jasa merupakan sektor penyumbang utama bagi pendapatan Kota Bukittinggi.
Di masa pandemi Covid-19 saat ini, banyak pedagang yang terdampak. Mahyeldi dan Audy bertekad bila terpilih menjadi pimpinan di Provinsi Sumatra Barat, akan meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi pedagang/pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan bisnis dan perdagangan digital/elektronik. Agar bisa bersaing di kancah global.
“Digitalisasi perdagangan, ditunjang dengan akses keuangan perbankan dan non perbankan bagi pedagang/UMKM dan pengusaha pemula (start up) berupa pinjaman dengan bunga ringan akan membantu pemulihan dan peningkatan perekonomian. Agar perekonomian yang sedang susah hari ini bisa kembali bangkit,” kata Mahyeldi yang tengah cuti sebagai Wali Kota Padang ini.
Mahyeldi terus melakukan diskusi dan menampung aspirasi serta mencari solusi bersama agar pelaku usaha apalagi dalam masa pandemi yang berdampak kepada turunnya daya beli masyarakat dan melemahnya ekonomi. Di Bukittinggi dia mengunjungi Pasar Aur Kuni g dan Pasar Atas. “Kami akan terus bergerak memberikan solusi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Sumbar,” kata wakil ketua DPRD Sumbar 2004-2008 ini.
Mahyeldi mengatakan, Kota Bukittinggi adalah kota budaya dan kota pendiri bangsa, Mohammad Hatta. “Dengan pesona keelokan alam, adat istiadat, tutur ramah masyarakat, udara yang sejuk, tempat-tempat peninggalan bersejarah, serta lokasi yang strategis menjadikan Bukittinggi sebagai destinasi (tujuan) wisata beradat dan berbudaya,” katanya.
Mahyeldi menyebut, hal inilah salah satu fokus kerja Mahyeldi-Audy dalam usaha membangun Sumbar Madani. “Kita gali potensinya, hidupkan pariwisata hidupkan ekonomi warga. Karena sektor pariwisata sangat berpotensi untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Buya—sapaan akrabnya. (uki)
