PDG.PARIAMAN, METRO
Pjs Bupati Padangpariaman Adib Alfikri menyatakan pemkab saat ini mencegah klaster baru dalam masa Covid- 19, karena itu semua pihak mulai dari MUI dan khalifah Syech Burhanuddin sepakat tunda kegiatan basyafa.
“Pemkab Padangpariaman saat ini lagi mengendalikan penyebaran Covid-19, karena itu tunda sementara kegiatan basapa untuk tahun ini,” kata Adib Alfikri.
Karena itu, sekarang dilakukan rapat koordinasi bersama semua pihak yang dihadiri Ketua MUI Padangpariaman Buya Sofyan Tuanku Bandaro, niniak mamak urang tuo ulayat dalam Nagari Ulakan H.Y.A. RKY. Dt. Bandaro, Tuanku Khalifah ke-15 Buya Heri Firmansyah, dan Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah di Kabupaten Padangpariaman.
Adib mengatakan jika tradisi ritual basyafa tidak ditunda dikhawatirkan akan membuka peluang terjadinya klaster baru di Padangpariaman, karena saat basyafa tidak kurang sepuluh ribu orang akan menghadirinya.
“Saya dengar biasanya jamaah lebih dari 10 ribu orang dari berbagai wilayah. Ini jumlah yang luar biasa. Rata-rata mereka berusia di atas 60 tahun. Kalau tidak pandai-pandai nanti dampaknya luar biasa, lebih banyak mudharat dari manfaat. Perlu kami tekankan ini murni untuk kemaslahatan bukan karena tendensi lain,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan harus ada tindak lanjut masing-masing stakeholder dibidang terkait dalam memberikan sosialisasi dan pemberitahuan kepada masyarakat agar menunda dulu untuk menghadiri acara basyafa di Ulakan Kabupaten Padangpariaman demi kemaslahatan bersama.
“Kami juga meminta kepada seluruh Satpol PP dan Dinas Perhubungan agar menyiapkan posko diperbatasan untuk mencegah masuknya masyarakat diluar Kabupaten Padangpariamn yang berniat untuk berziarah di Makam Syech Burhanudin dan beribadah pada bulan syafar ini,” ujarnya
Sementara itu Ketua MUI Padangpariaman Buya Sofyan Tuanku Bandaro meminta agar Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan agar lebih memberikan pemahaman serta sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat lebih mengerti dan paham tentang Covid-19 sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat terhadap ulama.
“Dengan ditundanya basyafa pada tahun ini memunculkan anemo baru ditengah masyarakat dimana mereka menyangka para alim ulama telah berubah haluan dan tidak untuk membimbing masyarakat dalam keagamaan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan saat ini para alim ulama juga telah memberikan pemberitahuan kepada jamaah yang berada di luar Kabupaten Padangpariaman bahwa basyafa ditunda untuk tahun ini. (efa)