PASAMAN, METRO
Pascasatu orang dekter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuksikaping dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19, pelayanan di rumah sakit pelat merah itu ditutup sementara waktu. Sejumlah Puskesmas rawatan di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman disiagakan untuk melayani lonjakan pasien.
Penutupan rumah sakit tersebut dibenarkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, dr Rahadian Suryanta Lubis sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Pihaknya sudah menunjuk fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan rawat inap untuk memberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat di Pasaman.
“Ada tujuh Puskesmas rawatan dan satu RS Pratama dipersiapkan untuk memberikan pelayanan gawat darurat dan pelayanan lainnya kepada pasien. Sementara rujukan langsung ke Bukittinggi,” jelas Rahadian.
Kepastian penutupan pelayanan IGD dan rawat jalan di RSUD Lubuksikaping dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Bupati Pasaman. Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur RSUD Lubuksikaping, dr Yong Marzuhaili.
Dikatakannya, penutupan dilakukan terhitung mulai, Rabu (9/9) sampai dengan batas waktu yang tidak dapat ditentukan.
“Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dikarenakan adanya salah seorang petugas (Dokter) positif Covid-19, maka pelayanan IGD, IGD Ponek dan rawat jalan di RSUD Lubuksikaping ditutup sementara,” kata Yong. Rabu (9/9) kemarin.
Dokter tersebut kata dia, merupakan dokter umum jaga di Intalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit itu. Dokter tersebut diduga terinfeksi setelah pulang dari rumah orang tuanya di Kota Bukittinggi dan pihaknya saat ini sudah melakukan isolasi terhadap dokter tersebut untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
“Setelah dikasih tahu dokter RSUD positif satu orang, yang bersangkutan langsung kita isolasi di rumah sakit. Sebelumnya, dia kita jemput ke kontrakannya. Juga ada dua dokter yang ikut diisolasi karena satu kontrakan dengan dia,” ungkap dr Yong.
Demi memutus rantai penyebaran Covid-19 di daerah itu, pihaknya saat ini sudah melakukan tracking (pelacakan) terhadap orang yang kontak erat dengan dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut untuk selanjutnya menjalani swab test. Hasilnya, ada ratusan orang tenaga medis.
“Hasil tracking petugas RSUD yang kontak erat dengan dokter itu berjumlah 149 orang. Rinciannya, 13 orang dokter spesialis, satu dokter residen bedah, 11 orang dokter, 92 orang perawat dan bidan, 32 orang tenaga lainnya. Besok, akan dilakukan swab,” jelas dr Yong. (cr6)a