TAHAPAN Pilkada terus berjalan sesuai dengan visi misi dari calon kepala daerah, tengah dan telah disusun, yang seharusnya merupakan kesimpulan dari kebutuhan atau aspirasi masyarakat. Anggota DPRD Kota Bukittinggi Asril menyampaikan, pendekatan sistem perencanaan pembangunan di Indonesia terdiri tiga cara. Pertama tekhnokratik, kedua, top down dan ketiga.buttom up.
Dalam proses pilkada, ini merupakan momentum terbaik bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, sesuai dengan poin pendekatan buttom up atau muncul dari bawah. “Kita menyadari bahwa calon yang muncul dalam pesta pilkada Bukittinggi adalah sosok yang mempunyai kemampuan dan pengalaman di bidang tata kelola pemerintahan,” ujar Asril.
Namun, seperti yang sama sama diketahui, bahwa manusia bersifat kilaf dan tidak sempurna. Oleh sebab itu, marilah bersama sama menyampaikan pendapat serta saran tentang arah pembangunan lima tahun ke depan dengan memunculkan hastag atau tagar di media sosial.
“Seperti, #saya pedagang kaki lima Bukittinggi dan saya ingin berdagang di Bukittinggi, #saya angkatan kerja di Bukittinggi dan saya ingin kerja, #saya olahragawan di Bukittinggi dan saya ingin bisa berolahraga dengan ideal, #saya orang miskin di Bukittinggi dan saya ingin sejahtera, serta hastag lainnya,” ujar Asril.
Dengan munculnya hastag atau tagar harapan masyarakat itu, lanjut Asril, diharapkan dapat menjadi input dalam pengayaan visi dan misi calon kepala daerah. “Sekaligus, kita dapat menguji, tingkat responsibilitas dari calon calon yang akan berkompetisi dalam pesta demokrasi Bukittinggi 2020 ini,” tambahnya.
Proses pendekatan buttom up ini sebenarnya telah dilaksanakan selama beberapa tahun terakhir, seperti musrenbng kelurahan dan musrenbang kecamatan. Namun tidak semua warga mendapatkan kesempatan untuk mengajukan saran dan pendapat atau aspirasinya.
“Momentum yang sangat berharga ini, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat mewakili komunitas yang ada. Sehingga kedepan tidak ada lagi keluhan dari masyarakat yang tidak tertampung dan diselesaikan oleh pemerintah,” jelas Asril. (pry)
