DHARMASRAYA, METRO
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 02 Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya laksanakan proses pembelajaran tatap muka terbatas sesuai dengan protokol kesehatan. Namun khusus untuk pendidikan kejuruan yang tidak bisa dilaksanakan melalui online. Maka tetap dilaksanakan belajaar tatap muka, di antaranya jurusan Tata Boga, praktik perhotelan, dan keterampilan komputer.
”Dilakukannya belajar tatap muka ini dilaksanakan dengan kesepakatan dan izin orang tua siswa. Kita juga telah melakukan rapat koordinasi dengan orang tua siswa, pengawas dan pembina cabang pendidikan wilayah V Sumatra Barat,” ungkap Kepala SMKN 02 Pulau Punjung, Yardi Salfi saat dikonfirmasi POSMETRO, Rabu (26/8).
Lanjut Yardi Salfi, metode pendidikan kejuruan mengacu kepada protokol kesehatan. Sebelum musibah pandemi Covid-19, satu ruang praktik komputer diisi 30 orang siswa. Kini satu ruang praktek dijadikan 3 ruang praktek. Kemudian untuk praktek pendidikan kejuruan tata boga dan perhotel dilaksanakan secara bergantian.
”Untuk pendidikan kejuruan ini dilaksanakan satu kali dalam seminggu bagi satu kejuruan. Kelas X satu hari, kelas XI satu hari dan kelas XII satu hari. Kita memiliki sarana dan prasarana yang cukup dalam belajar tatap muka terbatas ini,” terangnya.
Katanya, pihak sekolah menyediakan masker, sarana cuci tangan, APD dan hand sanitizer. Perlengkapan Covid-19 ini dibiayai melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kemudian untuk belajar daring, sekolah juga menyediakan kuota internet untuk siswa dan guru yang biayanya juga diambilkan dari dana BOS. ”Yang pasti sekolah mematuhi aturan protokol kesehatan dalam proses belajar tatap muka,” tegasnya.
Katanya, pendidikan kejuruan dibangun dengan tujuan untuk membentuk tenaga kerja yang terampil, kompetitif dan berkompetensi sejak dini. Sehingga peserta didik lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah siap bekerja sesuai bidangnya.
Menurutnya, SMK memiliki elemen kompetensi sesuai kebutuhan lapangan. Kepentingan seperti kebutuhan masyarakat, kebutuhan dunia kerja, kebutuhan profesional, kebutuhan menciptakan masa depan dan ilmu pengetahuan. ”Dengan begitu kita siap mengahadipi era persaingan global,” tegas Kepsek SMKN I Koto Baru tersebut. (g)