JAKARTA, METRO
Sektor penerbangan berperan penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi global Covid-19. PT Angkasa Pura II dan stakeholder pun fokus menggairahkan kembali penerbangan di 19 bandara di tengah pandemi ini.
Direktur Utama PT Angkasa Pura/AP II (Persero), Muhammad Awaluddin mengatakan, transportasi udara memiliki 3 kelebihan dibanding dengan moda transportasi lainnya. Pertama, fleksibilitas, ditandai dengan besarnya jumlah pergerakan, misalnya jika ada permintaan/demand yang cukup besar maka maskapai pasti akan membuka rute atau meningkatkan frekuensi penerbangan.
Kedua, Penerbangan juga memiliki kapasitas yang ditandai dengan kemampuan/daya angkut yang cukup besar dan dapat dimobilisasi secara cepat. Ketiga, konektifitas, dimana moda transportasi udara adalah moda transportasi yang paling cepat dan efisien untuk membuka akses ke dan dari suatu daerah, apalagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
“Strategi yang kami tetapkan adalah kembali ke bisnis inti (back to the core business), yakni bisnis aeronautika. Bersama stakeholder, PT Angkasa Pura II menjalankan tiga strategi yakni meningkatkan utilisasi slot penerbangan, pengaktifan kembali rute-rute yang sempat ditutup karena pandemi, dan peningkatan frekuensi penerbangan di rute yang telah aktif. Di saat bersamaan, kami juga menjalankan Safe Travel Campaign guna memberi keyakinan kepada masyarakat,” jelas Awaluddin, Minggu (23/8/2020).
Tiga strategi itu, menurut Awaluddin telah dijalankan sejak Juli 2020 atau sekitar 3-4 bulan sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia. “Kami berupaya menggerakkan permintaan melalui penawaran. Dan hasilnya, pada Juli – Agustus, indikator menunjukkan bahwa pemulihan penerbangan di 19 bandara PT Angkasa Pura II sudah terlihat,” ungkapnya.
Maskapai sepanjang Juli 2020 dan 1-21 Agustus 2020 sudah mulai meningkatkan frekuensi penerbangan, misalnya dari 2 kali seminggu menjadi daily, atau dari hanya 1 kali sehari menjadi 2 kali sehari untuk satu rute penerbangan per maskapai.
Awaluddin mengatakan, utilisasi slot penerbangan yang meningkat, lalu lebih banyak rute/destinasi yang dibuka, serta naiknya frekuensi penerbangan, diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang pesawat.(*/uki)