Kondisi kendaran remuk dan hancur usai ditabrak Toyota Altis, di depan Bank Nagari, Ulakkarang, Jumat (14/1) dinihari WIB. Sementara, mobil maut milik Trio Rahmat, dikerubungi warga ketika mahasiswa itu berusaha kabur.
PADANG, METRO–Kecelakaan maut merenggut nyawa dua pengendara motor, saat terjadi tabrakan beruntun di depan Bank Nagari, Jalan S Parman, Ulakkarang, Kecamatan Padang Utara, Jumat (14/1), sekitar pukul 01.00 dini hari WIB. Insiden berdarah itu terjadi ketika pengemudi Toyota Altis yang membawa kendaraan dalam keadaan mabuk ”menghabisi” tiga sepeda motor.
Tubuh-tubuh berdarah dan menggelepar tergeletak di badan jalan. Suara rintihan dan erangan dari mulut pengendara motor yang sekarat, membuat warga yang sudah berdatangan, tidak tahan melihatnya.
Di lokasi kejadian, dua sepeda motor yang ditabrak Toyota Altis BA 1655 QK, bentuknya patah-patah. Sementara mobil Toyota Altis, tersangkut di tiang listrik, di depan Batavia Kafe. Bagian depan mobil, remuk, setelah menghantam sepeda motor. Di kaca depan mobil yang sudah remuk, terlihat segumpal daging.
Satu korban tewas di lokasi, Cori Rama Yendra (20), warga Kotolalang, Kecamatan Lubukkilangan. Sedangkan teman wanita yang diboncengnya, Wulan Apriyani (21), menghembuskan nafas terakhir setelah sempat dirawat di RSUP M Djamil Padang.
Sementara dua korban lainnya, kritis. Pengendara Honda Spacy, Sulaiman (20) warga Kalumbuak, Kampung Marapak, Kecamatan Kuranji, mengalami cedera kepala, patah tangan. Dan, teman wanitanya, Feby Madona (20), juga menderita patah tulang paha, tangan kanan patah, luka di kepala.
Dari keterangan yang diperoleh dari saksi mata dan aparat kepolisian, seluruh korban yang menggunakan sepeda motor merupakan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP). Sedangkan, satu unit sepeda motor lain, Honda Beat yang sempat ditabrak Toyota Altis, pengendaranya tidak terluka.
Berusaha Kabur
Sopir maut, Trio Rahmat Alwi (25), mahasiswa Universitas Bung Hatta (UBH), warga Jalan Delima, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, awalnya ingin melarikan diri. Namun, warga yang sudah ramai di lokasi, berhasil mengamankan.
Pengemudi yang diduga mabuk itu, bersama empat temannya— dua pria dan dua wanita, langsung diamankan di Unit Laka Lantas Polresta Padang untuk pemeriksaan.
Ngebut dan Ambil Jalur yang Salah
Salah seorang warga di lokasi, Atistita (43), mengatakan sebelum tabrakan terjadi, ia melihat mobil darang dari arah Tabing menuju Lolong dalam kecepatan tinggi. Sesampai di dekat Bank Nagari, mobil sudah berada di jalur yang salah. Sekejap saja, mobil langsung menabrak sepeda motor yang datang dari arah Lolong.
”Saat itu saya duduk di tepi jalan, dan mobil itu sudah berada di jalur lawan (arah Lolong). Mobil itu mencarak tiga motor. Setelah itu, mobil terus melaju ke jalan sebelah kanan, dan naik ke atas trotoar di depan Optik Fortuna. Mobil itu terhenti setelah menabrak tiang listrik,” kata Atistita.
”Saya lihat seluruh pengendara motor sudah meregang nyawa di jalan. Kondisinya menyedihkan,” sebutnya.
Penjual nasi goreng itu, menambahkan saat itu ia melihat para pengendara sepeda motor dan penumpangnya berserakan. Warga langsung menolong korban yang masih merintih kesakitan.
”Saya melihat korban pria sudah tidak bernyawa, dan dadanya berlubang. Satu korban wanita, selangkangnya sudah berdarah, patah-patah. Sedangkan satu pria dan satu wanita lagi juga patah-patah, tapi masih sadarkan diri. Sedangkan sepeda motor yang satu lagi beruntung tidak parah. Dan dia hanya jatuh saja, dan setelah itu dia pergi meninggalkan lokasi,” kata Aristita.
Sementara itu, saksi mata lain, Bayu (32) mengungkapkan, saat mobil berhenti setelah menabrak tiang listrik, sopir bersama dua pria dan wanita keluar dari dalam mobil keluar satu persatu. Saat itulah sopir terlihat berlari. Ia dan warga langsung mengejar. Ketika didekati, bau alkohol tercium. Pengemudi juga nampak teler, mabuk.
”Dari dalam mobil ada tiga orang pria, dan dua wanita. Setelah mobil berhenti, langsung saja sopir berusaha kabur. Tapi berhasil ditangkap, kemudian kita serahkan kepada polisi. Sementara itu, para korban yang tergeletak di jalan, dievakuasi ke atas mobil dan dilarikan ke rumah sakit,” kata Bayu.
Bayi menuturkan, ia melihat mobil berada di jalur yang salah, dan melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil juga nampak oleng. Sedangkan, dari arah Lolong, nampak pengendara sepeda motor seperti konvoi bergandengan dalam kecepatan lambat.
”Mobil itu terus melaju setelah menabrak, dan mobil langsung naik ke atas trotoar, hingga akhirnya berhenti. Saat bertabrakan itu, saya mendengar bunyi dentuman sangat keras, dan ada korban yang terpental ke kaca depan mobil. Ada juga yang tergilas oleh mobil, selain itu ada korban yang terpental hingga puluhan meter. Saya lihat semua korban sudah berdarah-darah,” ungkapnya.
Sementara itu, hasil olah TKP Satlantas Polresta Padang, jarak mobil berhenti dengan awal mula menabrak speeda motor sejauh 58 meter. Mobil melaju mengambil jalur lawan. Kemudian naik ke atas trotoar di depan Optik Fortuna, kemudian menabrak dinding beton showroom Yamaha.
Mobil terus melaju diatas trotoar dan melintasi persimpangan. Hingga akhirnya mobil berhenti setelah menabrak tiang listrik tepat di Batavia Cafe.
Sopir Mabuk
Kasat Lantas Polresta Padang Kompol Hamidi melalui Kanit Laka Lantas Iptu Sugeng Hariadi, mengungkapkan, sopir mengemudikan mobil dalam keadaan tidak normal akibat dipengaruhi minuman keras. Sopir maut, Trio Rahmat Alwi (25), telah ditetapkan sebagai tersangka.
”Tersangka utama sudah ditahan. Untuk sementara, dua unit sepeda motor dan mobil pelaku sudah diamankan di Unit Laka Lantas,” kata Sugeng.
Sugeng menambahkan, dari hasil olah TKP mobil tersebut melaju di atas 100 kilometer perjam, dan melaku di jalur yang salah. Saat ini sopir mobil masih terus dimintai keterangan dan menjalani pemeriksaan terkait laka lantas yang menimbulkan korban jiwa ini.
”Sementara, sepeda motor itu melaju di jalur yang benar dan posisi bergandengan. Para korban mengalami luka parah, patah tulang di berbagai bagian tubuhnya. Kita akan terus memproses kasus kecelakaan maut ini,” tegasnya. (rg)