Jumat (16/12) malam, korban keracunan bakso bakar keliling kembali bertambah. Puluhan anak-anak dirawat di Puskesmas, usai menyantap bakso bakar.
PASAMAN, METRO–Korban keracunan bakso bakar di Jorong Petok dan Padang Alai, Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, menjadi 109 orang hingga Sabtu (17/12) pagi. Angka ini bertambah dari jumlah sebelumnya hanya 47 orang.
Jumat (16/12) sore, puluhan anak-anak dari Nagari Ladang Panjang, Kecamatan Tigo Nagari, dilarikan ke Puskesmas Ladang Panjang. Puluhan anak-anak ini mengalami hal serupa dengan korban keracunan yang lebih dulu dirawat pada Rabu (14/12) lalu. Kuat dugaan, anak-anak ini mengonsumsi bakso dari pedagang lain yang menjual makanan serupa.
“Ada korban baru lagi yang dirawat di Puskesmas karena memakan bakso. Namun, kita menduga seluruh korban ini membeli bakso dari pedagang lain. Karena pedagang pertama bernama Sujono sudah diamankan aparat kepolisian dan menjalani pemeriksaan,” ungkap Camat Tigo Nagari, Darmawi, kepada POSMETRO PADANG, Sabtu (17/12).
Menurut Darmawi, sudah tercatat 62 anak yang dirawat, 30 orang diantaranya masih dalam perawatan intensif, dan 32 orang sudah diperbolehkan pulang.
”Mayoritas korban yang keracunan adalah anak-anak. Saat ini mereka sudah diberikan penanganan medis oleh tenaga kesehatan di Puskesmas tersebut mulai Jumat sore. Kami masih melakukan pendataan nama-anaam anak yang dirawat. Mudah-mudahan seluruh anak-anak segera sembuh,” imbuh Darmawi.
Sementara itu, Kapolres Pasaman AKBP Reko Indro Sasangko mengungkapkan, puluhan korban yang dirawat di Puskesmas Ladang Panjang, pada Jumat malam merupakan anak-anak yang diduga membeli bakso bakar dari pedagang bakso yang berbeda. Sebab, pedagang yang sebelumnya diamankan aparat masih dalam pengembangan di Mapolres.
“Namun, kami masih menyelidiki penyebab rinci dari keracunan ini. Kita amankan satu pedagang lagi, HR (36) pada Sabtu sore,” sebut AKBP Reko.
Dengan kasus baru ini, jumlah keseluruhan korban keracunan makanan yang berasal dari olahan daging sapi itu berjumlah 109 orang. Sebanyak 47 warga merupakan korban keracunan pada Rabu (14/12) lalu. Kemudian, pada Jumat ada 62 anak lagi yang dirawat.
”Sebanyak 109 korban keracunan itu merupakan warga Tigo Nagari Petok, dan juga Padang Alai, Nagari Panti Selatan, Kecamatan Panti,” ungkap kapolres.
Sementara itu, hingga kemarin aparat masih meminta keterangan dari pedagang Sujono, warga Lubuk Sikaping. “Pedagang Sujono dijemput di kediamannya untuk pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.
Di rumah tersangka, aparat menyita bahan-bahan pengolah makanan yang terbuat dari olahan dasar pembuatan bakso bakar, seperti daging ayam, tepung terigu, kecap.
Pedagang itu sengaja diamankan untuk pemeriksaan dari apa saja tersangka dalam pembuatan olahan makanan tersebut. Dalam pemeriksaan sebut Reko, tersangka Sujono diminta untuk memberikan informasi terkait asal daging ayam.
”Sujono mengaku semua bahan untuk membuat bakso bakar diolah sendiri. Daging ayam juga dibeli. Meski demikian, Sujono belum ditetapkan sebagai tersangka, statusnya masih dalam pemeriksaan. Nanti, juga akan dipanggil sejumlah saksi-saksi seperti keluarga dekat korban,” sebutnya.
Menurut Kapolres, permasalahan keracunan makanan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Dinas terkait harus bergerak cepat, kalau bisa semua pedagang yang membuat olahan makanan semuanya harus diperiksa.
”Masyarakat, khususnya rang tua yang mempunyai anak agar terus mengingatkan si anak agar berhati-hati ketika membeli apa saja bentuk makanannya. Jangan sampai anak-anak kita sakit dan mengalami hal buruk, karena memakan makanan yang salah,” tegasnya. (cr6)