BUKITTINGGI, METRO
Tak ada kabar seminggu belakangan, seorang pria lansia ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya di Ujung Bukik RT 01/ RW 06, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guhuak Panjang, Kota Bukittinggi, Kamis (16/07) sekitar pukul 11.00 WIB.
Ketika ditemukan, korban yang diketahui bernama Yulianis Noer dalam kondisi tubuhnya sudah membusuk dengan mengeluarkan bau yang sangat menyengat dan dikerumini belatung serta lalat hijau. Kontan saja, penemuan mayat itu membuat masyarakat setempat geger. Setelah itu, jasad korban dievakuasi ke rumah sakit.
Kapolres Bukittinggi AKBP Iman Pribadi Santosa, melalui Kasubbag Humas Polres Bukittinggi AKP Robinhot Sitinjak mengatakan, korban meninggal diduga yang bersangkutan meninggal karena sakit yang sudah bertahun-tahun,di rumah tempat dia tinggal.
“Korban ditemukan dengan berpakaian lengkap dan tidak ditemukan adanya luka dan tanda-tanda penganiayaan. Kejadian ini di ketahui setelah saudara korban, Erdi Efendi (40) diperintahkan oleh saudaranya yang ada di Jakarta meminta mencek keberadaan korban yang akrab dipanggil Zul di rumah tempat dia tinggal yang sendirian,” kata AKP Robinhot.
Ditambahkan Robinhot, korban sekitar seminggu terakhir tidak pernah bisa dihubungi. Mendengar hal tersebut Erdi dan beberapa keluarga lainnya langsung melihat keberadaan Zul di rumahnya yang berada dekat SMK Muhammadiyah Bukittinggi.
:Sesampai di rumah korban Erdi melihat pagar rumah korban terkunci dari dalam,lalu Erdi memanggil-manggil korban,karna tidak ada sautan maka Erdi memutuskan mendobrak pintu tersebut, begitu juga pintu menuju belakang rumah. Setelah dilihat ke belakang arah dapur, terlihat sesosok mayat tertelungkup yang sudah mengeluarkan bau busuk dan banyak lalat hijau di sekitar tempat itu,” jelas AKP Robinhot.
Setelah memastikan kalau Zul sudah meninggal di dalam rumah, pihak keluarga langsung memberitahukan pada ketua RW setempat yang langsung menghubungi pihak kepolisian.
Untuk mengevakuasi korban, pihak keluarga disaksikan pihak kepolisian dari Polres dan Polsek Bukittinggi harus membuka kaca nako untuk masuk ke dalam rumah membuka pintu masuk.
Jajaran Polsek dan Unit Identifikasi Polres Bukittinggi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan membawa yang bersangkutan ke Rumah Sakit Achmat Mochtar (RSAM) Bukittinggi untuk dilakukan visum dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.
“Kuat dugaan kalau korban meninggal karena mengalami sakit, sebab selama ini beliau memang mengidap penyakit maag dan memang tidak perlu dilakukan autopsi. Setelah dari rumah sakit, korban akan dikuburkan secara layak oleh keluarganya,” pungkasnya. (pry)