BUKITTINGGI, METRO
Gara-gara lupa matikan kompor gas, satu unit rumah semi permanen di Kelurahan Bukit Apit Puhun, Kecamatan Guguk Panjang, mengalami kebakaran hingga rata dengan tanah, Selasa (14/7). Namun, dibalik musibah kebakaran itu, penghuni rumah yang merupakan wanita lanjut usia (lansia) yang sudah berumur 90 tahun nyaris saja terpanggang.
Untung saja, nenek bernama Atisah itu berhasil diselamatkan oleh seorang pria pengantar galon air yang kebetulan lewat. Sementara, ketika api membesar, nenek Atisah tak sadar kalau rumahnya sudah terbakar dan masih saja santai duduk di teras rumahnya. Pengantar galon bernama Kinoi (40) itupun berusaha menyelamatkan nenek Atisah.
Dengan sekuat tenaganya, Kinoi berusaha menggendong nenek Atisah dan membawanya jauh dari rumah yang terbakar. Setelah itu, Kinoi berteriak meminta bantuan kepada warga setempat untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya sembari menunggu mobil pemadam datang.
Meski sudah berusaha memadamkan api, ternyata material bangunan rumah milik nenek Atisah yang sebagian besar dari kayu membuat api dengan cepat meludeskan bangunan dan isinya. Tak lama berselang, petugas Damkar tiba di lokasi untuk memadamkan api.
Kasubbag Humas Polres Bukittinggi AKP R.H Sitinjak, menyebutkan, kebakaran pertama diketahui oleh pengantar air galon yang sedang melintas di lokasi kejadian. Saksi ini melihat ada asap yang keluar dari arah dapur rumah korban. Sementara korban ketika itu, sedang duduk di depan rumah dan tak sadar kalau dapurnya kebakaran. Api dengan cepat membesar dan merembes ke seluruh bagian rumah.
“Kinoi beraksi menyelamatkan pemilik rumah yang sudah berusia lanjut tersebut. Korban Atisah langsung digendong dan dipindahkan ke tempat aman. Setelahnya, peristiwa itu langsung dilaporkan ke ketua RT setempat. Kemudian, Ketua RT 03 Bukik Sangkuik pun langsung menghubungi dinas pemadam kebakaran Kota Bukittinggi.
Tak lama berselang, lima armada pemadam kebakaran tiba ke lokasi untuk menjinakkan api. Sijago merah baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.30 WIB. Empat unit mobil damkar dari Kota Bukittinggi dan satu unit dari Agam diterjunkan untuk mengatasi amukan api. Dibantu oleh masyarakat di sekitar lokasi, api akhirnya dipadamkan,” katanya.
“Belum di ketahui pasti penyebab sumber api tersebut. Sesuai keterangan saksi katanya lagi, dugaan sementara api berasal dari kompor gas milik korban yang memasak air.
Kuat dugaan saat sedang memasak api membesar, kemudian menyambar dinding dapur yang terbuat dari kayu. Sampai sekarang pihak kepolisian masih dalam proses penyelidikan,” bebernya. (pry)