POLIKO, METRO
Setelah dibukanya kembali destinasi wisata diberbagai daerah, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sumatera Barat langsung melaksanakan Rapat Koordinasi (rakor) bersama 19 kota/kabupaten se-Sumatera Barat di Aula Ngalau Balaikota Poliko, pekan kemarin.
Dengan tema “Sosialisasi Perda Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Perda Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Peovinsi Sumatra Barat Tahun 2014-2025 dan Peduli Wisata Award 2020 Berbasis Digital”.
“Ini rakor pertama yang kita langsungkan tanpa webinar, dan juga tentunya ini agenda rakor kedua setelah sebelumnya pada Januari lalu telah kita langsungkan rakor yang sama di Agam,” ucap Kadispar Sumbar, Nofrial.
Dia mengatakan, bila menyebut Kota Payakumbuh, maka akan langsung teringat randang. “Entah kenapa ketika mendengar Payakumbuh langsung teringat ke Randang, apa karena Payakumbuh sudah dibranding sebagai kota Randang kali ya?,” ujarnya sambil bertanya ke seluruh peserta rakor.
Menurut Nofrial, dengan mengusung program Peduli Wisata Award 2020 yang berbasis digital, maka perlu dilakukan sosialisasi keseluruh wilayah di Sumatera Barat. Dan dengan semakin pesatnya perkembangan pembangunan kepariwisataan daerah terkini, hal tersebut menghendaki harus terjadinya perubahan kebijakan dengan munculnya isu strategis kepariwisataan di Sumatera Barat.
“Adapun untuk isu strategis meliputi pariwisata halal, taman bumi atau Geopark, pariwisata berbasis digital dan ekonomi kreatif serta isu penguatan pengalaman wisatawan melalui atraksi dan desain ruang destinasi, sehingga diperlukan perubahan dan penyesuaian dalam kepariwisataan di provinsi Sumatra Barat,” ungkap Nofrial.
Selain itu, Nofrial juga mengatakan jika tujuan penyusunan perubahan perda rencana induk pembangunan kepariwisataan provinsi Sumatra Barat Tahun 2014-2025 ialah untuk menyediakan dokumen perencanaan pembangunan pariwisata di Sumatra Barat sesuai perkembangan terkini yang sejalan dengan RPJMD Provinsi Sumatera Barat.
Dan terkait dengan program Peduli Wisata Award 2020 yang berjalan dalam dua tahun sekali, Nofrial juga menyampaikan bahwa pada tahun 2020 ini merupakan yang keempat kali pelaksanaan nya.
“Tahun ini kegiatan peduli wisata Award kita laksanakan berbasis digital dengan menggunakan program aplikasi. Dan untuk pemerintah kota kabupaten yang terbaik maka akan mendapatkan penghargaan sesuai kategori yang telah ditetapkan,” kata Nofrial.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz bersama Asisten 1 Yoherman selaku tuan rumah turut menyambut baik kedatangan seluruh peserta Rakor yang hadir. Dan setelah penyampaian sambutan dari Kadis Pariwisata Provinsi Sumatera Barat yang terkait branding kota Randang, Wawako menjawab penyampaian itu dengan mengatakan jika suatu daerah itu dapat dilihat melalui branding daerah tersebut.
“Terkait branding yang disampaikan Kadis pariwisata tadi itu sungguh banyak sekali jenis kategori pengembangannya. Setiap daerah itu memiliki identitas yang berbeda, dan kita harus menbranding itu dengan baik dan bagus agar daerah itu bagus untuk diketahui oleh semua orang tentunya, dan Alhamdulillah kota Payakumbuh dengan branding nya sebagai kota Randang saat ini, membuat kita Payakumbuh gampang diingat oleh semua orang baik dalam negeri maupun dari luar,” ucap Erwin Yunaz bahagia. (us)