PADANG, METRO
Rombongan komunitas gowes PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar menggelar gowes Tour de PLTA Singkarak dengan berkeliling pembangkit renewable terbesar di Sumatera Barat itu. Kegiatan gowes ini memulai perjalanan dari halaman kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lubuk Alung pada Sabtu (11/7) sekitar pukul 09.00 WIB.
Rombongan gowes ini terdiri dari General Manager PLN UIW Sumbar, Bambang Dwiyanto, Senior Manager Distribusi Arif Pramudya, Senior Manager Keuangan Zufar, Senior Manager Perencanaan Agus Prasetyo, Manager UP3 Padang Jefrii Husni. Kemudian, juga ada puluhan pegawai PLN Sumbar.
General Manager PLN UIW Sumbar, Bambang Dwiyanto menjelaskan, komunitas gowes atau bersepeda harus terus aktif. Sebab, selain sebagai olahraga yang menyehatkan, gowes juga membangun kerekatan dan kebersamaan antar pegawai.
Ia mengungkapkan, dalam gowes kali ini menjadi lebih spesial karena berlangsung mengelilingi PLTA Singkarak sembari melakukan kegiatan care for asset (C4A) untuk memantau kondisi jaringan di sekitar lokasi. Selain itu, mengingatkan kembali peran PLTA Singkarak sebagai pembangkit terbarukan (renewable) terbesar yang mensuplai kebutuhan listrik di Sumbar.
“Perjalanan gowes kali ini sangat seru, selain membangun sinergi dan kekompakan sesama pegawai, gowes ini juga mengajak kami untuk melihat lagi sejarah PLTA Singkarak.
Ini merupakan pembangkit listrik ketiga setelah PLTA Batang Agam dan PLTA Maninjau yang memiliki lorong air bawah tanah bagi Sumbar yang sangat berperan karena menjadi pembangkit renewable terbesar yang menyuplai kebutuhan listrik masyarakat Sumbar,” ujarnya.
Selain itu, Bambang dan rekan-rekan PLN lain juga memantau kondisi jaringan listrik milik PLN selama perjalanan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan muncul gangguan listrik. Danau Singkarak tidak hanya memiliki pemandangan yang memikat, namun juga menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik tenaga air yang mampu menyokong kebutuhan listrik masyarakat dengan kapasitas sebesar 175 MW.
Selang 28 tahun usia PLTA Singkarak yang dibangun pada 1992, PLTA ini terus meningkatkan performanya. Salah satunya dengan terowongan panjang yang menembus Gunung Merapi sebagai upaya untuk menjadikan air Danau Singkarak berfungsi optimal untuk memutar turbin PLTA dan kemudian mengalirkannya ke Samudera Hindia. (ade)