BALAI BARU, METRO
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon mengatakan, sejak awal dibuka hingga sekarang, sudah ada enam makam jenazah berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dibongkar di Taman Pemakaman Umum (TPU) Bungus. Pembongkaran dilakukan oleh pihak keluarga karena yang meninggal itu ternyata hasil pemeriksaannya negatif Covid-19.
“Sejak awal hingga sekarang, ada enam makam yang dibongkar pihak keluarga. Kita persilahkan mereka membongkarnya asalkan ada surat resmi dari rumah sakit bahwa almarhum negatif Covid-19,” ungkap Mairizon kepada POSMETRO, Minggu (12/7).
Ia menjelaskan, sesuai prosedur tetap (protap) yang telah ditetapkan, semua PDP dan pasien positif Covid-19 yang meninggal di rumah sakit, dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Makamnya disiapkan di TPU Bungus. Namun bagi pihak keluarga yang meminta dimakamkan di makam keluarga, diperbolehkan. Tapi prosedur penguburan tetap melalui protokol Covid-19.
Terkait jenazah yang dibongkar lagi makamnya di TPU Bungus terang Mairizon, merupakan PDP yang meninggal di rumah sakit. Kemudian, jenazah tersebut dikuburkan di TPU Bungus atas izin keluarga. Setelah hasil tesnya keluar, pihak keluarga mengambil jenazahnya lagi.
“Pada awalnya, mereka meminta jenazah dimakamkan di Bungus. Tapi setelah keluar hasil tes negatif, mereka mau pindahkan lagi jasad keluarga mereka itu ke pemakaman keluarga. Kita persilahkan mereka ambil lagi,” tandas Mairizon.
Diuraikanya, sejak awal hingga kini, sudah ada 86 jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 59 jenazah dimakamkan di TPU Bungus.
Jumlah tersebut sudah masuk kasus yang dibongkar kuburannya lagi oleh pihak keluarga. Sementara yang dikuburkan di pemakaman keluarga adalah sebanyak 25 jenazah.
Ia mengungkapkan, semua jenazah Covid-19 atau PDP, dilarang dikuburkan di pemakaman umum seperti di TPU Tunggul Hitam atau TPU Aiadingin. Alasannya adalah dekat sumber air masyarakat dan dekat pemukiman penduduk.
“Untuk di TPU Tunggul Hitam atau TPU Aiadingin, kita larang karena sudah ada tempatnya kita sediakan di TPU Bungus. Tapi pihak keluarga yang meminta dimakamkan di makam keluarga, diperbolehkan. Asal prosedur penguburan dengan protokol Covid-19,” tandasnya.
Di TPU Bungus terang Mairizon, jenazah yang dimakamkan di tempat tersebut tidak hanya yang merupakan ber-KTP Padang, namun ada juga jenazah ber-KTP luar Kota Padang. Yaitu, ada warga Solok, Pesisir Selatan, Batusangkar, dan dua warga Mentawai.
Kemudian terang Mairizon, ada juga jenazah yang dikuburkan di lokasi pemakaman keluarga. Selanjutnya, juga ada yang dimakamkan di luar Kota Padang oleh petugas dari DLH Padang.
Ia mengungkapkan, saat ini ketersediaan lahan di TPU Bungus cukup luas. Di luar yang sudah dibuka saat ini, masih ada sekitar tiga hektare lagi tambahannya. “Kapasitasnya banyak. Jadi bagi yang meninggal karena Covid-19, kita arahkan ke sana (TPU Bungus),” tandasnya.
Di masa new normal saat ini ungkap Mairizon, tindakan sama tetap diberlakukan bagi korban Covid-19 atau yang berstatus PDP. Bagi masyarakat Padang yang meninggal karena Covid-19 dan yang berstatus PDP, tetap dikuburkan di lahan pekuburan khusus Covid-19 di Bungus Teluk Kabung.
“Perlakuan tetap. Bagi yang meninggal karena Covid-19 atau berstatus PDP, tetap memakai prosedur Covid-19. Kita akan kuburkan di TPU Bungus. Dan semua prosesnya ditanggung pemerintah,” ungkapnya.
Namun kata Mairizon, jika ada permintaan pihak keluarga yang meminta dikuburkan di pandam pekuburan keluarga, diperbolehkan. Tapi penyelenggaraan jenazah hingga terkubur tetap dilakukan pemerintah sesuai SOP pemakaman Covid-19, dan pihak keluarga tak boleh ikut. (tin)
