PADANG, METRO
Dalam evaluasi penerapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 (TNB PAC) di Provinsi Sumbar, Senin (6/7), ada empat agenda yang perlu menjadi perhatian bupati wali kota se-Sumbar.
“Empat agenda tersebut yakni, kajian epidemiologi, evaluasi pelaksanaan TNB PAC, penanganan Covid-19, serta persiapan menghadapi tahun ajaran baru pendidikan,” ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno didampingi Wakil Gubernur, Nasrul Abit saat Video Conference (Vidcon) dengan bupati dan wali kota se-Sumbar, Senin, (6/7) di ruang kerja Gubernur Sumbar.
“Alhamdulillah melihat kondisi kita saat ini, sampai tanggal 6 Juli 2020 perkembangan positif Covid-19 di Sumatera Barat di bawah satu persen,” ucap Irwan Prayitno.
Pemprov Sumbar menurutnya, telah melaksanakan kebijakan yang terkait dengan sistem kesehatan untuk mengantisipasi terjadi gelombang baru Covid-19. Yaitu, pengendalian penanggulangan Covid-19 bersama bupati dan wali kota, bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat yang terdampak.
Selain itu, juga ada kebijakaan pengendalian pertumbuhan ekonomi, dengan mulai dibukanya perjalanan wisata ke Sumbar. “Kita juga memastikan masyarakat tetap produktif saat Covid-19,” terangnya. “Yang terpenting, bagaimana upaya untuk mengedukasi masyarakat agar senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, agar kita bisa produktif dan aman dari Covid-19,” sebut Irwan Prayitno.
Kajian Epidemologi
Irwan Prayitno menilai, penanganan Covid-19 di Provinsi Sumbar kini mulai membaik. Awalnya memang terdapat korban jiwa, karena kurangnya kesiapan alat pelindung diri (APD) dan perlengkapan lainnya. Namun setelah sarana dan prasarana lengkap semua, prosedur dapat dijalankan dengan baik.
“Kesembuhan meningkat menjadi 80,4 persen. Angka ini akan terus berubah . Masyarakat yang terjangkit saat ini di rumah sakit sudah tinggal hitungan jari. Bahkan rumah sakit sudah mulai dibuka untuk umum dan tidak terpaku pada Covid-19 lagi,” tukas Irwan Prayitno.
Sebelumnya, Provinsi Sumbar secara nasional pernah menduduk peringkat kelima pasien terbanyak Covid-19. Saat ini provinsi ini menduduki peringkat ke 17, sebagai salah satu provinsi terendah angka Covid-19 di Indonesia. Bisa jadi akan semakin turun, jika upaya pengendalian dilakukan semakin maksimal. Terlebih memasuki masa new normal harus lebih teliti lagi.
Evaluasi Pelaksanaan TNB PAC
Dalam evaluasi pelaksanaan TNB PAC, Provinsi Sumbar satu-satunya daerah yang sudah mulai membuka sektor pariwisata kembali. Karena itu, setiap daerah diharapkan untuk melakukan swab test kepada minimal 200 masyarakat setiap harinya. Termasuk pada stakeholder di bidang jasa.
Seluruh karyawan hotel, restoran, supir taksi, pedagang, semuanya harus dilakukan swab test dan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19. “Apabila tidak terus diawasi, lalai dengan kebijakan maka bisa saja terjadi ledakan baru. Kita juga perlu dilakukan promosi dengan tagline “Wisata tanpa Covid-19”,” terangnya.
Irwan Prayitno menegaskan, selama masa new normal ini tetap dilakukan upaya T2IT (testing, tracking, isolasi, dan treatment). Saat ini isolasi telah ditutup untuk penghematan biaya. Namun dalam hal ini harus tetap standby dan waspada apabila terjadi lonjakan.
Tindakan pencegahan tetap melakukan pengawasan di perbatasan dengan disiplin protokol kesehatan (penyadaran, edukasi, sosialisasi untuk meredam terpaparnya masyarakat terhadap Covid-19)
Tahun Ajaran Baru Pendidikan
Di masa New Normal ini, sekolah akan dibuka kembali pada 13 Juli 2020. Sementara perkuliahan tetap dilakukan secara daring. Dalam kondisi pandemi Covid-19, yang harus disiapkan oleh setiap daerah kabupaten/kota, tatap muka ala new normal.
Ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem shift. Waktu belajar dipersingkat dan aturan lainnya yang tertera di surat edaran Sekjen Kemendikbud. Tatap maya atau pembelajaran jarak jauh, dalam melakukan ini diperlukan learning management system. IT merupakan komponen penting yang harus dipersiapkan,” terang Irwan Prayitno.
Namun, diakui Irwan Prayitno terdapat masalah yang nantinya akan menganggu proses pembelajaran ini. Di antaranya kemampuan penggunaan tekhnologi informasi komputer (TIK) rendah, ketersediaan kuota internet, jaringan tidak merata, dan hasil belajar tidak sesuai KKM. Pendidikan siswa SMA nantinya akan didukung dengan portal yang telah disediakan oleh Pemprov Sumbar. Portal tersebut diberi nama “Si Cadiak Pandai”. (fan)