AGAM,METRO
Diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi, lima kecamatan di Kabupaten Agam dilanda bencana alam berupa banjir dan longsor sejak Minggu malam (21/6). Tiga rumah warga, mushala dilaporkan rusak dihantam material longsor dan satu jembatan darurat putus diterjang banjir.
Bahkan, beberapa ruas jalan ruas jalan tertimbun longsor sehingga akses lalu lintas lumpuh. Lima kecamatan yang dilanda banjir dan longsor yaitu Kecamatan Tanjung Raya, Malalak, Palembayan, dan Matur. Kemudian banjir bandang terjadi di Kecamatan Ampek Nagari.
Kepala BPBD Agam M Luthfi mengatakan, bencana banjir terjadi di Kecamatan Ampek Nagari, tepatnya di Jorong Kampung Melayu, Nagari Sitalang. Luapan air bah menghanyutkan satu jembatan darurat yang dibangun warga secara swadaya. Dulunya, jembatan tersebut rusak akibat bencana serupa pada Maret lalu.
“Jembatan itu akses penghubung Nagari Sitalang ke Palembayan. Dampak banjir itu, ada lima warga yang terjebak di seberang pulau. Tapi tadi malam sudah berhasil dievakuasi dengan selamat,” kata Lutfhi, Senin (22/6).
Sementara, warga yang ingin ke Sitalang disarankan menempuh jalur alternatif berhubung jembatan darurat Sitalang putus. Yakni, melewati Kampuang Caniago, Nagari Batu Kambiang, lewat Padang Alai yang relatif lebih dekat ke lokasi kantor Wali Nagari Sitalang.
“Sekarang banjir sudah surut. Pihak nagari dan kecamatan sedang membersihkan dan mengumpulkan sisa-sisa material jembatan. Informasi bagi masyarakat yang ingin berurusan ke kantor wali Sitalang bisa lewat jalan alternatif masuk dari Kampung Caniago lewat Padang Alai dengan kondisi jalan aman kendaraan roda empat bisa lewat,” ka_tanya.
Selain banjir, bencana longsor juga melanda empat titik di kecamatan berbeda di Kabupaten Agam. Hingga Senin pagi, tim siaga bencana dibantu masyarakat setempat masih bahu-membahu membersihkan lokasi.
Pertama longsor di Tanjung Raya, persisnya di Jorong Muko Jalan, Nagari Tanjung Sani. Material longsoran menimbun ruas jalan salingka Danau Maninjau, merusak tiga unit rumah warga dan satu mushala.
Sesuai data yang diperoleh dari personil BPBD Agam di lapangan 3 unit rumah warga rusak ditimbun longsor masing-masing milik Zul Hendrizal (54), Septia,(40) dan Dodi Alfayet (40).
“Tim gabungan siaga bencana Agam terdiri dari BPBD, Satpol PP dan Damkar, TNI, Polri, KSB, TKSK dan warga sekitar, kita masih bekerja. Saat ini, tim melakukan pemotongan batang kayu yang menutupi akses jalan. Kemudian membersihkan mushala dan rumah warga yang terdampak,” kata Camat Tanjung Raya Handria Asmi.
Tiga titik lain yakni, longsor di Bukit Apik, menerjang wilayah Matur, Palembayan dan Malalak. Meterial longsor menimbun ruas jalan provinsi Palembayan-Matur dan Jalur lintas Sumatera di ruas Sicincin-Malalak-Balingka sepanjang Minggu malam.
“Alat berat sudah didroping ke lokasi kejadian untuk membantu pembersihan material longsor yang menutupi ruas jalan tersebut. Kondisi terkini, seluruh ruas jalan yang tertutup ini rata-rata sudah bisa dilalui,” kata Staf Pusdalops BPBD Agam, Lukman Syahputra.
Titik longsor di ruas jalan Palembayan-Matur menyebar di wilayah Jorong Silungkang, Nagari III Koto Silungkang dan terparah di Sungai Taleh, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan. Akses lalu lintas di jalur ini sempat putus total. Sedangkan di Kecamatan Malalak, longsor melanda kawasan Nagari Malalak Utara.
Sementara itu, Camat Palembayan Ridwan menyebutkan, dampak hujan lebat yang terjadi sejak Minggu sore tadi, menyebabkan ruas jalan propinsi di wilayah Palembayan terdampak longsor di delapan titik. Longsor terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, di Sungai Taleh, Nagari Baringin, Palembayan, dengan volume longsor yang cukup besar, mencapai panjang 50 meter, dengan ketinggian sekitar 80-100 cm dari permukan jalan, yang menutup akses jalan di ruas jalan provinsi tersebut.
“Untuk akses jalan yang cukup berat, terutama di Sungai Taleh, Baringin, pembersihan harus menggunakan alat berat, sementara di 7 titik lain, bisa ditangani secara manual, dimana tim penanggulangan bencana dari kecamatan dan nagari, akan langsung menggelar gotong royong,” jelas Ridwan.
Sementara, untuk ruas jalan yang cukup berat, terpaksa menunggu alat berat DPUTR Sumbar.”kita berharap, alat berat bisa segera sampai ke lokasi, sehingga bisa langsung membersihkan material longsor yang menimbun ruas jalan itu. (pry)