Pelaku penusukan terhadap anggota Yonif Batalyon 133 Yudasakti, Bayu (23), dibawa ke kantor Denpom 1/4 Padang, kemarin usai diringkus di Kota Batam. Pelaku akhirnya dibawa ke Mapolres Padang untuk pemeriksaan.
PADANG, METRO, METRO–Lagi-lagi, niat baik anggota TNI melerai pertengkaran berujung petaka. Itulah yang menimpa Praka Risky, anggota TNI yang berdinas Yonif Batalyon 133 Yudasakti, yang menjadi korban penusukan oleh sopir angkot yang sedang berseteru.
Akibatnya, korban mengalami luka tusuk di bagian perut kiri dan dirujuk ke RST Reksodiwiryo, Ganting. Peristiwa penusukan itu terjadi di Jalan Bagindo Aziz Chan, dekat pool ANS, Sabtu (22/10) lalu.
Setelah menusuk anggota TNI itu, pelaku Bayu (23) yang merupakan sopir angkot Pegambiran itu langsung melarikan diri ke tempat kakaknya di Kota Batam. Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/4 Padang yang berhasil mengantongi identitas pelaku, langsung menjemput, Rabu (26/10) malam di Kota Batam.
Pelaku dibawa kembali ke Kota Padang menggunakan pesawat. Sebelum diserahkan ke Polresta Padang, pelaku diperiksa di kantor Denpom 1/4 Padang. Saat ditanya, Bayu menjawab semua pertanyaan petugas dengan baik. Selama pemeriksaan pelaku didampingi ayahnya.
Aksi penusukan terhadap oknum TNI itu berawal pada tanggal 22 Oktober, sekitar pukul 17.30 WIB. Praka Risky bersama rekannya, Andreas menggunakan motor melintas di Jalan Bagindo Aziz Chan. Anggota TNI melihat ada kemacetan yang disebabkan perkelahian antar dua sopir angkot.
Karena mengganggu lalu lintas, Praka Risky kemudian turun dari sepeda motor untuk melerai perkelahian itu. Sementara rekannya Andreas menunggu di sepeda motor. Korban kemudian menghampiri kedua sopir tersebut, dan melerainya. Namun pelaku Bayu malah melawan korban.
Akhirnya, antara korban dengan pelaku terjadi adu mulut. Saat itulah, pelaku langsung mengambil pisau yang disimpan di jok mobil angkotnya, dan langsung menikamkan ke perut korban sebelah kiri. Saat itu korban berusaha melawan pelaku, namun berhasil kabur meninggalkan korban begitu saja.
”Sebelum cekcok di Jalan Bagindo Aziz Chan, saya dengan sopir angkot itu, sempat bertengkar di Pasar Raya. Saat itulah, tiba-tiba korban datang menghampiri saya, dan melerai. Saat itu, saya kira korban itu berada dipihak sopir angkot lawan saya,” kata Bayu saat diinterogasi.
Saat melerai, lanjut Bayu, korban kemudian menyuruh ia dan kawannya itu untuk bubar, namun ia tak terima dan malah menantang korban, sehingga terjadilah cek cok mulut dengan korban, dan sempat terjadi baku hantam.
”Karena saya kalah kuat, saya berlari ke mobil, dan mengambil pisau yang memang saya simpan di dalam mobil. Saat itulah, saya langsung menikam korban. Saya langsung kabur ke rumah, dan mengambil pakaian. Dari rumah saya langsung berangkat ke Pekanbaru, dan kemudian berangkat ke Batam,” ungkap pelaku.
Dandenpom 1/4 Padang, Letkol CPM Didik Hariadi melalui Wadan Denpom, Mayor CPM Alhendri mengatakan, setelah mendapatkan informasi adanya salah seorang anggota TNI yang menjadi korban penusukan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polresta Padang.
”Kami dapat perintah dari pimpinan untuk menemukan pelaku. Kita bergerak melakukan Olah TKP, dan memintai keterangan dari saksi-saksi hingga akhirnya terungkap siapa pelakunya.Setelah berupaya, kita berhasil menemukan keluarganya. Kita bekerja sama dengan keluarga untuk mencari tahu keberadaan pelaku,” kata Alhendri.
Mayor CPM Alhendri menambahkan, keluarga cukup kooperatif, dan mau memberi informasi keberadaan pelaku di rumah kakaknya, di Kota Batam. “Kita langsung mengamankan pelaku disana. Lalu, membawanya ke Padang. Kita terlebih dahulu memintai keterangan pelaku, dan kemudian menyerahkannya Kamis sore ke Polresta Padang. Sekali lagi saya tekankan, kami selalu bekerja secara humanis, tanpa menggunakan kekerasan, karena TNI adalah milik rakyat,” ungkap Alhendri.
Dari hasil pemeriksaan, Alhendri menuturkan, terjadinya kasus penusukan ini, diduga karena pelaku tidak terima dilerai oleh korban, dan pelaku menusuknya menggunakan pisau yang diambil dari mobilnya. Sementara itu korban masih dirawat di RST.
”Keadaan korban berangsur membaik, dan sebelumnya sempat dilakukan penambahan darah dua kantong. Terkait keberadaan pisau, pelaku mengaku telah membuangnya di sungai, sebelum kabur ke Batam,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz mengatakan pihaknya telah menerima satu orang pelaku yang diduga melakukan penusukan terhadap salah seorang oknum TNI yang saat ini tengah diproses di Satreskrim.
”Denpom 1/4 Padang menyerahkan pelaku. Saat ini dalam proses sesuai hukum. Pelaku masih diperiksa intensif untuk melengkapi berkas perkara,” pungkasnya. (rg)