PASAR RAYA, METRO
Puluhan sopir angkutan kota (angkot) di Kota Padang menjalani tes swab yang dilaksanakan di depan Blok III Pasar Raya Padang, Jumat (12/6). Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, khususnya di kalangan sopir angkot yang biasa melayani trayek ke Pasar Raya Padang.
Dari pantauan POSMETRO di lapangan, sopir angkot diberhentikan oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Padang. Kendaraannya disuruh menepi. Para sopir didata surat-suratnya dan diarahkan kepada petugas untuk dilakukan tes swab.
Kepala Dinas Perhubungan Kota (Dishub) Padang, Dian Fakhri mengatakan, tes swab ini bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kota Padang (Disdag) dan Dinas Kesehatan (DKK) Kota Padang. “Dari target, akan dites swab sebanyak 200 orang sopir angkot. Hal ini sebagai sampel dikarenakan sopir angkot ada sekitar 2.200-an yang ada di Kota Padang,” ujarnya Dian.
Dian menambahkan, apabila ditemukan nanti yang ada yang positif, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. “Mudah-mudahan saja tidak ada. Jadi sopir angkot ini retan juga tertular Covid-19 ini merupakan deteksi untuk memastikan mereka aman dari Covid-19. Apalagi mereka rutin membawa penumpang dari Pasar Raya,” katanya.
Dian menjelaskan, sebelumnya telah dilakukan sosialisasi kepada para sopir angkot untuk mematuhi protokol Covid-19. Seperti wajib memakai masker dan pembatasan jumlah penumpang sekitar 50 persen. Hingga saat ini aturan itu masih berlaku dikarenakan Padang masih zona merah.
Sementara, di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan, Andre H Algamar melalui Kabid Prasrana Dinas Perdagangan, Malyusdi mengatakan, pelaksanaan tes swab digelar dari 8 Juni lalu hingga kemarin (12/6).
“Empat hari pelaksanaan tes swab telah berpartisipasi sebanyak 402 orang pedagang dan hari ini (kemarin). Jumlah itu akan bertambah dengan juga dengan dilakukan kerja sama dengan Dishub yaitu dilakukan tes swab kepada sopir angkot yang masuk Pasar Raya,” tandasnya.
Pada pelaksanaan tes swab di Pasar Raya ini terang Malyusdi, ditemukan satu orang positif Covid-19 dan telah dilakukan pengobatan dan perawatan oleh pihak terkait. Artinya secara keseluruhan telah menurun dari klaster Pasar Raya.
“Mudah-mudahan kita bisa memutus rantai Covid-19 di Pasar Raya. Semoga kepercayaan masyarakat kembali pulih untuk kembali berbelanja di pasar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dimasa transisi menuju new normal ini, Pasar Raya menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Seperti, mengatur jarak (physical distancing) bagi pedagang untuk berjualan. Untuk langkah ini, pihaknya melibatkan tokoh-tokoh pedagang yang ada, disamping melibatkan petugas pasar.
“Alhamdulillah, kerja sama yang baik ini telah berjalan. Dan tugas kita bersama untuk memutus Covid-19 di Pasar Raya dengan mematuhi protokol Covid-19, baik pedagang maupun pengunjung,” tandasnya. (cr1)
