PAYAKUMBUH, METRO
Sempat dikira bangkai hewan, penambang pasir malah menemukan janin bayi yang mengambang di aliran sungai Batang Agam, di kawasan Parit Rantang, tidak jauh dari Jembatan Ratapan Ibuah, Kelurahan Ibuh, Kota Payakumbuh, Kamis pagi (10/6) sekitar pukul 09.00 WIB.
Penemuan janin bayi itupun sontak membuat warga setempat gempar dan berdatangan ke lokasi untuk menyaksikan.
Diperkirakan, janin bayi prematur yang diperkirakan berumur lima sampai enam bulan. Tak lama berselang, pihak Kepolisian datang ke lokasi setelah mendapatkan laporan warga dan langsung mengevakuasi janin bayi ke rumah sakit untuk di autopsi.
Lurah Ibuah, Yose kepada wartawan mengatakan, janin bayi yang masih berdarah itu sempat dibawa ke Puskesmas Ibuah, namun oleh petugas diminta untuk langsung dibawas ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit dr Adnaan WD Payakumbuh.
“Kasus penemuan janin bayi itu sudah ditangani oleh pihak Kepolisian. Kalau biasanya kasus seperti itu janin bayi hasil aborsi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat Polisi bisa mengungkap siapa yang membuang janin bayi tersebut,” kata Yose.
Sementara salah seorang warga Am (54) yang juga datang ke lokasi menyebutkan bahwa memang ada penemuan mayat bayi di Agam Taluak yang masuk aliran Batang Agam di Kelurahan Parit Rantang. Kejadian tersebut membuat warga ramai berdatangan ke lokasi.
“Awalnya penambang bilang itu sempat dikira bangkai, ternyata setelah di cek ternyata janin bayi. Jasad tersebut ditemukan didekat rumpun bambu. Jenis kelaminnya belum jelas. Dugaan saya, itu sengaja dibuang,” sebut Am.
Hingga kini, belum diketahui siapa yang tega membuang darah dagingnya itu. Namun berat dugaan bayi malang itu merupakan hasil hubungan gelap pasangan yang tidak betanggungjawab yang kemudian di aborsi lalu dibuang. (us)