Ketua DPRD Padang Erisman, Camat Padang Selatan dan Lurah Batang Arau mengunjungi sebuah rumah yang terban akibat longsor, Senin (17/10).
BATANG ARAU, METRO–Ketua DPRD Kota Padang Erisman Chaniago bersama anggota DPRD Iswandi Muchtar dan Maidestal Hari Mahesa mengunjungi lokasi tanah terban dan rumah Yusnimar yang rusak berat di RT 03, RW 03, Kelurahan Batang Arau, Padang Selatan.
Dalam kunjungan tersebut, setelah mengamati kondisi rumah korban dan struktur tanah yang terban, Erisman meminta agar SKPD terkait bisa segera mengatasi kecemasan warga yang ada di lokasi. Untuk kebutuhan warga saat ini, dia juga berharap BNPB dan Dinas Sosial dapat mengakomodir kebutuhan warga yang terkena musibah.
”Kondisinya cukup parah dan ini bisa berdampak pada rumah warga lain yang berada di bawahnya. Harus segera dicarikan solusinya oleh pemerintah agar tidak menimbulkan korban jiwa atau harta yang banyak,” ujar Erisman, Senin (17/10).
Ia meminta agar ada pendataan by name by adress terbaru, untuk warga di Kelurahan Batang Arau. Pihak kelurahan harus segera berkoordinasi dengan Dinas TRTBP untuk memperkecil persoalan yang terjadi di daerah lereng perbukitan Batang Arau.
”Keberadaan rumah warga yang berada di daerah lereng dengan kemiringan hingga 90 derajat itu perlu dilakukan pembahasan bersama. Apalagi dengan kondisi cuaca ekstrem saat ini yang setiap hari Kota Padang diguyur hujan lebat,” ungkap Erisman.
Iswandi Muchtar menambahkan, kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian pada warga dari wakil rakyat di DPRD Kota Padang. ”Kita akui Kota Padang adalah daerah rawan bencana seperti banjir, longsor, pohon tumbang apalagi beberapa waktu terakhir cuaca ekstrem melanda Kota Padang,” jelasnya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak lagi membangun rumah di kawasan lereng perbukitan, apalagi di kemiringan yang cukup curam. Namun dengan peristiwa yang telah terjadi kami harap pihak terkait bisa memberikan bantuan bagi korban tanah terban ini,” ujarnya.
Efrinaldi, lurah Batang Arau yang baru menjabat empat bulan di Kelurahan Batang Arau itu mengatakan, di Kelurahan Batang Arau ini ada 19 RT. Dua bulan lalu, pihaknya, sudah memberikan data warga yang tinggal kemiringan 90 ini pada pihak TRTB. ”Dengan adanya peristiwa adanya ini, kita khawatirkan berdampak pada 11 rumah 17 KK 58 jiwa lainnya yang berada di bawah,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, pihaknya selalu mengingatkan warga setempat yang sudah lama tinggal di Kelurahan Batang Arau ini. Khususnya di kawasan lereng yang kondisi cukup curam agar selalu waspada ketika turun hujan lebat. Kemudian, pihaknya juga tidak memperbolehkan warga untuk mendirikan bangunan baru di lereng perbukitan yang kemiringannya mencapai 90 derjat apalagi tidak ada izinnya untuk itu.
Hal senada disampaikan Fuji Astomi, Camat Padang Selatan yang hadir dalam kunjungan. Menurutnya, warga yang tinggal di kemiringan lereng perbukitan di samping berbahaya bagi pribadi juga bisa mengancam kesalamatan warga lainnya. ”Larangan sudah disampaikan kepada masyarakat. Larangan itu dibuat pemerintah untuk mempertimbangkan segala aspek negatif yang akan timbul jika masyarakat melanggarnya,” ungkapnya.
Selain di Bukit Batang Arau, beberapa daerah perbukitan lainnya juga mengalami hal yang sama seperti di Batang Babungo dan Bukit Karan. ”Kami selalu memperingatkan agar warga tidak lagi mendirikan bangunan baru,” pungkasnya. (hsb)