PAHLAWAN, METRO
Pasca keluarnya Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 494 tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 H/2020 M, bisa dipastikan 251 Calon Jamaah Haji (CJH) Kota Payakumbuh tahun 1441 H/2020 M, batal berangkat ke Baitullah.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Payakumbuh H Ramza Husmen, ketika dikonfirmasi membenarkan jika KMA Menteri Agama sudah keluar terkait pembatalan keberangkatan jemaah haji tahun 1441 H/2020 M. Maka keberangkatan ditunda pada tahun 1442 H/2021 M.
Disampaikannya, batalnya keberangkatan CJH menunaikan ibadah haji pada tahun ini tidak lain akibat dampak dari wabah virus corona yang melanda dunia tidak terkecuali Indonesia dan negara tujuan ibadah haji yaitu Arab Saudi. Hingga kini belum ada kepastian dari Pemerintah Arab Saudi untuk membuka kembali akses layanan penyelenggaraan ibadah haji 1441 H/2020 M.
“Benar sesuai dengan KMA Nomor 494 tahun 2020 terkait pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibdah haji tahun 1441 H/2020 M. Untuk kita di Payakumbuh ada 251 CJH tahun ini, dan keberangkatan ditunda pada tahun 1442 H/2021 M tahun depan,” sebut Ramza Husmen melalui pesan singkat WA, kepada wartawan.
Mantan Kemenag Limapuluh Kota ini juga menyebut, pihaknya akan segera menyampaikan kepada ratusan CJH Payakumbuh yang rencananya akan berangkat haji tahun ini dalam waktu dekat ini. “Kita akan sampaikan kepada jemaah secepatnya,” jelas Ramza Husmen.
Dikatakannya, meski secara resmi pihak kemenag belum melakukan manasik haji bagi calon jamaah haji, namun manasik secara mandiri sudah dilakukan jauh-jauh hari oleh jamaah. “Manasik haji dari kemenag belum. Baru manasik mandiri. Namun suntik mininggitis sudah terlakasana,” sebutnya.
Seperti diketahui dampak wabah virus corona, hingga kini masih terus menghantui dan jadi ancaman keselamatan jiwa bagi umat manusia di saentaro dunia. Bahkan di Sumatera Barat, PSBB masih akan berlangsung hingga 7 Juni 2020 mendatang tidak terkcuali di kota Payakumbuh. Bahkan sektor pendidikan dan pariwisata belum bisa dipastikan kapan akan kembali normal. (us)
