SAWAHLUNTO, METRO
Kemensos RI telah mencairkan BLT melalui Pos Giro sejak, Jumat (15/5), namun sebagian warga yang masuk database program tersebut, mengaku belum menerima bantuan apapun.
Kepala Dinas Sosial Kota Sawahlunto Dedi Sahendri menjelaskan, pihaknya telah mengajukan database penerima BLT Kemensos melalui Pusat Data Informasi Kemensos yakni sebanyak 2.272 KK.
Namun, pencairan BLT yang dilakukan Kemensos sejak jumat minggu lalu, baru kepada 1.811 penerima, sementara 461 KK lagi, belum menerima bantuan.
Melalui selulernya, Dedi mengatakan bahwa pada 17 Mei, ia baru mendapatkan info dari Kemensos melalui Dirjen PFM (Penanganan Fakir Miskin), bahwa akan ada pencairan BLT lanjutan untuk 254 KK lagi melalui Bank BRI dan Bank BNI.
Namun, yang jadi masalah, ketika dicek data 254 penerima yang diajukan Dirjen PFM tersebut, tidak sesuai dengan yang diusulkan oleh pihaknya. ”Data tersebut sepertinya diambil dari data Gakin yang lama, tidak valid. Ada nama penerima, orangnya sudah jadi ASN, aparatur Desa, ada yang sudah pindah bahkan ada yang sudah meninggal,” ujar Dedi.
Dedi menegaskan, ia tidak akan menandatangani surat pertanggungjawaban pencairan BLT tersebut jika Dirjen PFM tidak merubah data sesuai dengan yang diajukan pihaknya.
“Kami di Dinas Sosial, sudah bekerja siang malam hingga dini hari menginput data mengupayakan pencairan bantuan sesegeranya dan tepat sasaran, namun ada saja permasalahan,” ujar Dedi.
Untuk mengatasi masalah data Kemensos yang tidak valid ini, pihaknya tengah melakukan rekap data dari Desa dan Kelurahan. Dan akan segera mengirimkannya ke Dirjen PFM dan ke Pusdatin Kemensos. Sehingga penerima BLT Kemensos yang melalui BRI dan BNI tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. Sementara untuk pencairan BLT dari APBD Sawahlunto, tengah proses pengiriman ke rekening penerima. (cr2)