Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat mulai melakukan pembahasan Laporan Kinerja Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala daerah tahun 2019, bersama mitra kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sumbar.
Dalam kesempatan itu, komisi IV membahas soal pelaksanaan relokasi anggaran yang difokuskan untuk menghadapi pendemi corona kusus untuk dinas-dinas yang bermitra dengan komisi IV. “Salah satunya Dinas mita kerja yang ikut dalam pembahasan itu adalah Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Sumbar, “ ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumbar Mesra saat dihubungi KORAN PADANG, Rabu (13/5).
Komisi IV, dalam rapat kerja itu, mendengarkan penjelasan capaian kinerja seluruh mitra kerja, hal tersebut akan dirumusah menjadi rekomendasi DPRD Sumbar, untuk menindaklanjuti LKPJ Gubernur Sumbar tahun 2019 pada bidang pembangunan. “Tidak hanya itu, Kita juga memikirkan bagaimana kelangsungan program pembangunan yang merujuk RPJMD, setelah corona berlalu, “ ujarnya.
Dia mengatakan setelan dilakukan pemangkasan anggaran, banyak program pembangunan serta revitalisasi jalan terganggu, beberapa persen belanja lansung dialihkan untuk penanganan corona. Pemangkasan anggaran merupakan Intruksi dari pemerintah pusat.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Sumbar Fathol Bari menyatakan, tidak ada perbaikan jalan yang menggunakan dana besar pada tahun 2020. Untuk saat ini, anggaran yang ada hanya untuk kegiatan rutin. “Yang bisa kita lakukan tahun ini hanya penambalan jalan, perbaikan saluran irigasi dan program yang tidak terlalu signifikan lainya ,” kata Fathol.
Ia mengatakan terjadinya hal tersebut dikarenakan adanya relokasi anggaran pada komposisi APBD Sumbar 2020, sehingga beberapa perencanaan perbaikan jalan tidak dapat dilaksanakan.
Dia menjabarkan, program yang dapat dikerjakan saat ini adalah, penuntasan pengerjaan Main Stadium dan akses menuju stadion tersebut. Hal itu dikarenakan proses tender yang dilakukan sejak awal.
Selain itu, pembangunan jembatan Lolong di belakang Hotel Pangeran Beach. Menurut Fathol, apabila pandemi ini berakhir jembatan itu sudah dapat dirampungkan. “Butuh waktu sekitar tiga hingga lima hari pengerjaan untuk menuntaskan jembatan tersebut,” jelas Fathol.
Sementara itu, beberapa ruas jalan Sumbar mengalami kerusakan seperti ruas jalan Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat seperti, jalan di Tapus, kemudian jalan yang menghubungkan Talu dengan Lubuk Sikaping dan Teluk Tapang di Pasaman Barat.
Menurut Fathol, untuk ruas jalan Teluk Tapang akan dikerjakan dengan APBN karena berhubungan dengan Pelabuhan Teluk Tapang. “Tugas kita ada dua ruas jalan lagi di sana,” jelasnya.
Kemudian di Sawahlunto juga mengalami kerusakan dan pihaknya belum dapat melakukan perbaikan. Selain itu, juga ada pekerjaan yang terbengkalai hampir 10 tahun yakni pengerjaan Jembatan Kuranji. “ Jembatan itu butuh anggaran Rp7 miliar lagi untuk penyelesaiannya,”Jelas Fathol. (*)