AIAPACAH, METRO
Jumlah angka positif Covid-19 di Kota Padang pada Rabu (13/5) terus mengalami kenaikan. Kemarin, ada 14 kasus baru, sehingga total ada 203 kasus positif Covid-19. Sementara itu, terdapat 10 kelurahan yang sudah bebas dari Covid-19.
Dari website dinkes.padang.go.id, 14 kasus tambahan tersebut yaitu Andalas (1), Jati Baru (5), Kubu Marapalam (1), Bandar Buat (1), Purus (1). Kemudian, Koto Luar (1), Kurao Pagang (3) dan Surau Gadang (1).
Sementara itu, jumlah pasien sembuh bertambah satu orang yang berasal dari Rimbo Kaluang. Dengan begitu, total pasien sembuh sebanyak 44 orang. Jumlah pasien yang meninggal juga bertambah satu orang yang beralamat di Parupuk Tabing. Sehingga total meninggal dunia hingga kemarin ada 16 orang.
Dari data itu disebutkan bahwa, dari 58 kelurahan yang ditemukan kasus positif, 10 kelurahan sudah bebas kasus Covid-19. Baik itu disebabkan karena adanya pasien yang sembuh ataupun meninggal. Kelurahan tersebut yaitu Jati, Batang Kabung Ganting, Pasia Nan Tigo, Parupuk Tabing, Anduring, Korong Gadang, Tanjung Saba Pitameh, Indarung, Rimbo Kaluang, dan Seberang Padang.
Namun ada satu kelurahan yang sebelumnya sudah bebas dari Covid-19, kembali ditemukan satu kasus positif pada Selasa (12/5) yaitu Parak Gadang Timur. Untuk kecamatan, Padang Timur masih ditemukan banyak kasus positif di Kota Padang yaitu 48 kasus.
Kemudian, disusul Lubukbegalung (31), Kuranji (28), Kototangah (28), Padang Selatan (16), Pauh (15), Nanggalo (11), Padang Barat (10), Padang Utara (9), Lubukkilangan (6) dan Bungus Teluk Kabung (1).
Sementara itu, Pemko Padang bertekad, menjelang 29 Mei, bisa memenangkan perlawanan terhadap virus corona (Covid-19). Target capaian ini menyusul berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II di Sumatera Barat.
Hal itu disampaikan Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah saat diskusi bersama dengan anggota WhatApps Group (WAG) kawal Covid-19 Sumbar, yang dilaksanakan secara virtual mengunakan aplikasi Zoom. Diskusi ini digelar di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Selasa malam (12/5).
Mahyeldi mengatakan, dalam rangka untuk mencapai dan terealisasinya tekad sekaligus dapat memenangkan perang melawan Covid-19, Pemko Padang membuat rencana aksi. Antara lain, pengetatan masuknya orang ke Kota Padang dengan melibatkan seluruh unsur Forkopimda di Kota Padang.
“Alhamdulillah ini sudah kita lakukan dan dalam tiga hari terakhir ini kita telah mengembalikan kendaraan yang masuk sebanyak 220 kendaraan,” jelasnya.
Kemudian terangnya, dengan melibat seluruh lurah dan RT/RW untuk melakukan pembatasan orang masuk di setiap kelurahan. Tidak kurang dari 30 persen kelurahan telah melakukan karantina wilayahnya masing-masing.
Selanjutnya ungkap Mahyeldi, melakukan pemetaan kawasan episentrum penyebaran virus corona. Ada tiga tipe kawasan yang dipetakan. Kawasan putih bebas virus corona, hijau dan merah yang terjangkit. “Ada 53 kawasan merah di Kota Padang, inilah yang akan kita lakukan penyerangan agar kemenangan dalam melawan Covid-19 dapat kita raih,” jelasnya.
Berikutnya sebut Mahyeldi, memindahkan posko-poko pengawasan (chek point) ke pusat-pusat keramaian. Menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di kantor-kantor pelayanan milik pemerintah. Melakukan pengawasan dan pengaturan penumpang angkutan umum di dalam kota. Memberikan suplai kebutuhan pokok kepada warga yang terinfeksi positif virus corona.
Seterusnya sebut Mahyeldi, pengambilan swab. Saat ini pengambilan swab telah mencapai angka 0,22 persen dari jumlah penduduk Kota Padang dan angka ini lebih tinggi dari nasional yang hanya 0,6 persen.
“Inilah sebab mengapa angka pasien positif covid-19 di Kota Padang cepat naik karena kita cepat melakukan tracking yang dibantu oleh labor Universitas Andalas,” ujarnya.
Rencana aksi berikutnya kata Mahyeldi, memutus klaster-klaster yang menjadi titik penyebaran virus corona. “Alhamdullilah dari 17 klaster, kita sudah berhasil memutus 10 klaster. Sisanya 7 klaster, dua diantaranya yang cukup besar, Pasar Raya dan Pagambiran,” ungkapnya.
Terakhir terangnya, memasifkan seruan kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah penularan virus corona. “Alhamdulillah, ini terus kita lakukan dengan melibatkan TNI, Polri, Forkopimda, Camat, Lurah sampai ketingkat RT/RW di Kota Padang,” pungkasnya.
Mahyeldi meminta adanya kesamaan sikap antara bupati/wali Kota di Sumatera Barat untuk menolak kedatangan sementara dari para perantau-perantau. “Secara sunnah-Nya dan apa yang dikatakan oleh MUI, ketika ada wabah maka masyarakat dilarang untuk keluar dan masuk dari daerah tersebut. Semoga dengan upaya ini kita dapat menekan dan memutus penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat ini,” pungkasnya. (tin)