LIMAPULUH KOTA, METRO
Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Sumbar baru saja meresmikan program bedah rumah bagi nenek Dalima di Kabupaten Limapuluh Kota. Ia salah seorang pelanggan PLN Sumbar yang tinggal di pelosok dengan kondisi rumah yang kurang layak huni dan hidup kurang berkecukupan.
Acara peresmian berlangsung pada Senin (11/5), tepat sesaat setelah penyelenggaraan kegiatan Kuliah Sepuluh Menit (Kulsum) PLN Sumbar. Peresmian dilakukan melalui video conference dengan disaksikan oleh General Manager PLN UIW Sumbar beserta jajaran manajemen, seluruh pegawai PLN Sumbar dan digelar pula secara langsung di kediaman nenek Dalima oleh Manager UP3 Payakumbuh dan tim.
Dengan total dana sebesar Rp75 juta, YBM PLN Sumbar berhasil melakukan renovasi rumah dalam kurun waktu dua bulan sekaligus mengisi berbagai perabotan rumah tangga untuk mengubah rumah menjadi layak huni. Lokasi rumah yang jauh dari jalan raya cukup menyulitkan proses renovasi, namun tidak menghalangi semangat untuk membantu nenek Dalima.
Nenek Dalima tidak dapat menutupi rasa haru dan terima kasihnya pada PLN. “Alhamdulillah, bahagia sekali rasanya Ramadhan tahun ini. Masih ada yang memperhatikan rakyat kecil seperti saya, yang tinggal di rumah seperti ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya bagi PLN, mudah-mudahan PLN semakin jaya,” ucap nenek Dalima penuh haru.
General Manager PLN UIW Sumbar, Bambang Dwiyanto, menyampaikan program renovasi ini merupakan wujud kepedulian dan komitmen PLN untuk berbagi pada lingkungan sekitar.
“Alhamdulillah dalam waktu dua bulan akhirnya PLN berhasil meresmikan rumah nenek Dalima,” ungkapnya.
Bambang menambahkan, program bedah rumah ini merupakan persembahan dari PLN Sumbar kepada nenek Dalima yang telah gigih dan bersemangat menjalani kehidupan sehari-hari. Pertama kali mendapatkan informasi mengenai nenek Dalima, pihaknya kami langsung tersentuh dan tergerak untuk membantu merenovasi rumah.
“Cerita hidup nenek Dalima menginspirasi kami. Semoga kita senantiasa bersyukur dan tidak lupa untuk peduli dan berbagi, bermanfaat bagi lingkungan bangsa dan negara,” ujarnya.
Sedikit kilas balik, rumah nenek Dalima ditemukan oleh petugas PLN saat melakukan survey TNP2K pada Agustus 2019 lalu. Kondisi rumah yang terbuat dari kayu sangat menyedihkan dan hampir roboh. Di sana nenek Dalima tinggal bersama anaknya yang mengalami gangguan psikologis dan hidup mengandalkan ladang yang berada di belakang rumahnya.
Saat itu nenek Dalima sangat bahagia karena mendengar ada bantuan subsidi listrik untuk rumahnya. Pekerjaannya yang hanya berladang membuatnya kesulitan untuk membiayai kehidupan sehari-hari, apalagi membayar listrik. Terlebih dengan renovasi rumah yang tentunya dapat meningkatkan taraf hidup nenek Dalima menjadi lebih baik.
Acara kemudian diakhiri dengan peninjauan kondisi terkini rumah nenek Demila yang sudah rapi dan bersih. Tembok dari kayu kini telah berganti dengan bata, lantai pun sudah berganti keramik.
Atap pun sudah berganti sehingga nenek Dalima dapat tinggal di rumah dengan rasa aman setelah lelah bekerja. PLN berharap nenek Dalima dapat hidup dengan nyaman dan bahagia di masa tuanya.
Bantuan bedah rumah dari PLN merupakan wujud komitmen PLN untuk terus mengabdi dan membangun negeri tidak hanya melalui penyediaan energi listrik namun juga dengan bakti dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. (ade)
