AGAM, METRO
DPRD Agam meggelar hearing dengan Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 (GTP2 Covid-19) Agam, melalui video conference, Senin (11/5). Hearing yang dipimpin langsung Ketua DPRD Agam Novi Irwan dihadiri anggota DPRD Agam, Ketua harian GTP2 Covid-19 Agam H.M Dt Maruhun bersama pengurus.,untuk mengetahui bagaimana perkembangan penanganan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Agam selama ini.
Dalam hearing tersebut Ketua DPRD Agam Novi Irwan, menyebutkan pihaknya ingin membahas pananganan Covid-19 di Kabupaten Agam menyikapi sudah 14 warga Agam yang positif terpapar katanya Selain itu hearing ini juga sekaligus sebagai langkah mengevaluasi penanganan penyebaran Covid-19 di Luak Agam.
“Kemudian kita harus membuat stimulasi atau langkah-langkah yang kongkrit agar penyebaran Covid-19 di Kabupaten Agam bisa kita minimalisir sekecil-kecilnya. Kapan perlu tidak ada sama sekali harapnya,” ujar Novi.
Di samping juga perlu dukungan dari semua elemen. Ketika bencana ini bisa dilawan secara bersama-sama dengan mengindahkan aturan atau himbaun yang telah dirumuskan pemerintah pusat. Insya Allah Covid-19 ini bisa hilang di Agam harapanya.
Menjawab hal tersebut ketua GTP2 Covid-19 Agam, M.Dt.Maruhun, menuturkan untuk kondisi Kabupaten Agam saat ini terdapat 387 orang tanpa gejala (OTG), 37 orang dalam pemantauan (ODP), 8 orang PDP dan 14 orang terpapar positif Covid-19. “Kemudian Kita akan melanjutkan mengambil swap dimana ada beberapa orang yang belum kita ambil swapnya dan ada juga yang harus diulang,” ujar Dt.Maruhun.
Ditambahkan, saat ini dampak terpaparnya petugas medis dan warga Agam, 4 Puskesmas yang melaksanakan kegiatan secara terbatas, hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Dan hanya tinggal 2 lagi yang masih melaksanakan kegiatan pembatasan operasional, yakni Puskesmas Baso dan Puskesmas Lasi.
“Untuk puskemas Lasi hari ini akan keluar hasil swap nya, jika hasilnya negatif semua, maka pelayanan di puskesmas tersebut akan dibuka lagi secara umum. Sedangkan, Puskesmas Tilatang Kamang dan Biaro sudah dapat beroperasi dengan normal,” ungkap Dt.Maruhun.
Dikatakan, sejauh ini pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan seperti sosialisasi kepada masyarakat dan komunitas-komunitas terkait dengan bahaya penyebaran Covid-19 serta juga telah membentuk tim untuk meninjau PSBB.
“Kita juga telah menyalurkan bantuan berupa beras, garam, sayuran dan bantuan lainnya. Pada penyaluran bantuan pada bulan pertama penanganan Covid-19 yakni, beras gratis, operasi pasar khusus, garam gratis, penyaluran sayuran dan bahan pangan lainnya,” jelas Martias Wanto.
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan beras gratis kepada kelompok yang kehilangan penghasilan, bantuan dari donatur dan pihak ketiga, PKH program sembako, lanjutan Agam Menyemai. (pry)