PADANG, METRO
Organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) yang lahir pada 5 Mei 1928, telah berumur 92 tahun, Rabu (5/5). Di hari lahirnya kali ini, terasa istimewa, karena tertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1441 H.
Momentum HUT ke-92 ini, Ketua PD Tarbiyah-Perti Provinsi Provinsi Sumbar, Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd melalui Sekretaris, H Boy Lestari Dt Palindih mengatakan, peringatan HUT Tarbiyah Perti di bulan ramadhan tahun ini, merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada organisasi ini.
Dalam sejarahnya, H Boy Lestari mengungkapkan, organisasi Muhammadiyah lahir di Jogjakarta, Nahdatul Ulama (NU) lahir di Jawa Timur, Persatuan Islam (Persis) lahir di Jawa Barat, Al Washliyah lahir di Sumatera Utara. Sementara, Persatuan Tarbiyah Islamiyah lahir di Ranah Minang, Sumbar.
“Kita sama-sama mengetahui organisasi ini lahir di Sumbar dan sudah menasional. Organisasi ini didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuly, Syekh Jamil Jaho, Syekh Jamil Jambek dan banyak lagi buya lainnya yang berjasa membesarkan organisasi ini,” ujar H Boy Lestari.
Tarbiyah-Perti adalah aset Sumbar yang harus dirawat bersama. Karya ulama dan tokoh Minang yang sudah menasional ini tentu harus diwariskan dengan lebih bernilai dan bermakna.
Melalui momentum HUT ke-92 ini, H Boy Lestari mengajak pengurus, jemaah dan pondok pesantren di bawah naungan Tarbiyah-Perti, agar mendoakan kepada Allah SWT, semoga pendiri organisasi ini menjadi kekasih Allah SWT.
H Boy Lestari juga mengajak seluruh pengurus, jemaah dan pondok pesantren, baik yang berada di bawah naungan PD Tarbiyah-Perti Provinsi Provinsi Sumbar, maupun yang ada di daerah lain di Indonesia, agar ikut mendoakan bangsa dan negara ini, agar terhindar dari segala bahaya.
Apalagi, bangsa dan negara ini tengah menghadapi cobaan yang teramat berat dengan mewabahnya virus corona (Covid-19). “Mari kita berdoa, agar bangsa dan negara ini cepat terbebas dari wabah Covid-19,” ajak H Boy Lestari.
H Boy Lestrai juga mengajak seluruh pengurus, jemaah dan pondok pesantren Tarbiyah-Perti, agar selalu mengabdi untuk Bangsa dan Negara Indonesia, rakyat dan agama. “Jangan sampai perjuangan dan pengabdian kita terhenti sampai di sini,” ajak H Boy Lestari. (fan)