BUKITTINGGI, METRO
Pascapenutupan sementara Terminal Bus Simpang Aua (Aua Kuning-red) sesuai Permenhub Nomor 25 tahun 2020 dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19, ternyata masih banyak bus yang menerobos masuk ke dalam Terminal Aua Kuning.
Pengelola terminal tidak bisa berbuat apa-apa, karena tidak ada petugas yang membantu menjaga pintu masuk maupun pintu keluar Terminal Bus Simpang Aua, Bukittinggi.
Terminal Bus Simpang Aua selama 2 hari, Senin dan Selasa, terlihat beroperasi layaknya terminal tempat menaikkan dan menurunkan penumpang, walau sudah ditutup sejak Jumat (24/4) namun aktivitas terminal tetap jalan.
Bahkan, dalam penutupan sementara Terminal Bus Aua Kuning Bukittinggi, langsung dilakukan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, didampingi Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias sekaligus mensosialisasikan Permenhub Nomor 25 tahun 2020, dalam menunjang pelaksanaan PSBB di Sumbar.
Gubernur Irwan Prayitno menyadari dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat, penuh dilema karena berdampak sosial dan ekonomi masyarakat. Namun, para sopir bus tetap nekad masuk terminal bus Aua Kuning melalui pintu keluar terminal dengan cara menggeser road barrier yang menghalangi pintu keluar terminal.
Petugas terminal atau pihak pengelola terminal bus Aua Kuning tidak bisa berbuat banyak, apalagi dalam penutupan terminal bus Aua Kuning itu, tanpa dibantu petugas lain dari TNI atau Polri.
Kepala Terminal Bus Simpang Aua Bukittinggi Taufik, Senin (27/4) mengakui adanya angkutan umum, terutama Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang berasal dari Pasaman, Pariaman, Solok, Agam dan daerah lain yang menerobos masuk terminal Aua Kuning dengan cara menggeser Road Barrier yang dipasang di pintu keluar terminal.
Pihaknya telah berusaha maksimal untuk membendungnya, tetapi tidak berhasil. “Apalagi kita di terminal bus Aua Kuning tidak ada diperbantukan tenaga pengamanan TNI dan Polri, sehingga kita tidak bisa berbuat apa apa,” ujar Taufik.
Ditambahkan, pihaknya juga telah meminta pengertian kepada para agen, tetapi agen dan para sopir itu meminta surat tertulis dari Gubernur tentang penutupan sementara terminal bus Aua Kuning.
Ditambahkan Taufik, Senin kemaren, dia sedang berada di Padang membicarakan masalah yang dihadapinya di Terminal Bus Aua Kuning Bukittinggi, sekaligus meminta solusi kepada Gubernur Sumbar melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Sumbar.
Terminal Simpang Aua yang lebih dikenal Aua Kuning itu ditutup terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Penutupan sementara sejak Jumat , 24 April sampai 7 Mei mendatang. (pry)