PARIAMAN, METRO
Muhammadiyah Kota Pariaman dan Kabupaten Padangpariaman membantu pencegahan penyebaran dan pengurangan dampak COVID-19 melalui Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC).
Ketua MCCC Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman Eriza Putra mengatakan, MCCC ini merupakan bentuk kepedulian Keluarga Muhammadiyah Pariaman dan Padang Pariaman untuk memerangi pandemi COVID-19.
Ia mengatakan, untuk pencegahan penyebaran virus tersebut pihaknya membagikan masker, sabun cuci tangan, handsanitizer, mobil sosialisasi keliling yang dilengkapi pengeras suara, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara pembuatan disinfektan.
Sedangkan untuk mengurangi dampak COVID-19 pihaknya membagikan sembako kepada warga dengan mengantarkannya kepada penerima langsung ke lokasi.
Ia meminta warga untuk tidak panik, mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak beraktivitas di luar rumah serta menerapkan pola hidup sehat guna meningkatkan imun tubuh.
Ketua ‘Aisyiyah Pariaman Endrawati mengatakan, kegiatan pembagian sembako tersebut merupakan gerakan Taawun Sosial Nasional yang diserahkan kepada anggota ‘Aisyiyah yang kurang mampu dan warga di Kota Pariaman sebanyak 450 paket dengan nominal Rp100 ribu perpaket.
“Salah satu pihak yang mendonasi untuk pengadaan sembako ini yaitu karyawan Rumah Sakit ‘Aisyiyah yang merupakan salah satu usaha ‘Aisyiyah selain bidang pendidikan,” katanya.
Ia menyampaikan, saat penyaluran sembako tersebut pihaknya menyertakan sosialisasi terkait cara mencuci tangan yang baik, etika batuk, serta pembuatan disinfektan yang baik.
Ia mengatakan semenjak adanya pendemi COVID-19 pihaknya tidak lagi menyelenggarakan pengajian yang merupakan kegiatan rutin dari ‘Aisyiyah.
Sementara itu, Bidang Edukasi MCCC Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman April Adek mengatakan, edukasi terkait cuci tangan pakai sabun, etika batuk, dan pembuatan disinfektan penting dilakukan karena banyaknya warga yang tidak mengetahuinya.
“Bahkan banyak warga yang keliru dalam meracik cairan disinfektan dengan mencampur beberapa bahan sehingga menjadi beracun dan berbahaya,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya mengedukasi warga terkait hal tersebut agar disinfektan yang disemprotkan tidak membahayakan orang.
“Disinfaktan itu cukup dengan wipol atau pembersih lainnya dengan takaran dua sendok makan cairan pembersih itu untuk satu liter air,” kata dia.
Pihaknya pun mendorong warga untuk dapat menyemprot rumahnya secara mandiri sehingga dapat membantu pemerintah setempat. (z)