AGAM, METRO
Buaya yang menghuni aliran Sungai Batang Masang di Alahan Duku, Jorong Pasa Bawan, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari mengganas. Lagi asyik mencari ikan di pinggir sungai, seorang warga tewas diterkam dan dikoyak-koyak buaya, Selasa (14/4) sekitar pukul 17.00 WIB.
Tidak hanya diterkam, tubuh korban bernama Kundari (85) sempat hilang dibawa buaya yang dikabarkan berukuran besar. Lebih lima jam tim gabungan dari Kepolisian dan BKSDA bersama masyarakat melakukan pencarian terhadap jasad korban, hingga akhirnya ditemukan mengambang dengan kondisi tak bernyawa.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Resort Agam, Ade Putra mengatakan, warga tersebut diterkam buaya saat mencari ikan di aliran sungai. Jasad pria tersebut berhasil ditemukan beberapa jam setelah dilaporkan hilang diterkam buaya.
“Korban ketika itu mencari ikan bersama beberapa orang warga lainnya. Lalu tiba-tiba buaya muncul dan menerkam korban. Warga yang ikut ketika itu berusaha menolong korban, tetapi buaya menarik tubuh korban ke tengah sungai dan kemudian menghilang,” jelas Ade Putra.
Ade Putra menjelaskan, jasad korban ditemukan sekitar pukul 21.30 WIB setelah dilakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai. Namun, buaya yang menerkam korban sudah tak ada di lokasi penemuan mayat. Terkait kejadian ini, pihaknya akan melakukan penanganan konflik satwa ini, termasuk melakukan evakuasi buaya tersebut dan memindahkan ke tempat lain.
“Jenazah Kundari sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Dugaan sementara, buaya yang menerkam korban merupakan buaya muara yang menjadikan aliran sungai Batang Masang sebagai habitat. Warga harus terus waspada,” jelasnya.
Ade menjelaskan, kawasan tersebut merupakan habitat buaya yang sudah dilarang untuk umum oleh BKSDA Agam. Pada tahun lalu, di lokasi yang sama juga ada buaya yang memangsa warga yang nekat mencari ikan.
“Tahun lalu kejadian yang sama juga terjadi. Namun, warga mengaku mereka sudah biasa mencari ikan kendati sudah dipasang plang larangan. Kita meminta agar warga mematuhi larangan yang telah dibuat BKSDA Agam agar tidak terjadi lagi korban. Kita berharap tidak ada lagi warga yang nekat mencari ikan di kawasan tersebut. Jangan sampai ada korban berikutnya,” harap Ade.
Sementara, Camat Ampek Nagari Roza Syefridienti mengatakan, di lokasi korban memancing ditemukan benda-benda miliknya berlumur darah. Diduga, Kundari diterkam buaya lalu dilarikan ke dalam sungai, sehingga percikan darah menyebar hingga mengenai benda-benda milik Kundari.
“Tim gabungan yang terlibat dalam proses pencarian malam itu, mengaku kesulitan mencari jasad Kundari, karena medan di sepanjang aliran sungai yang gelap dan rawan.
Setelah melakukan pencarian sekitar lebih dari 5 jam, akhirnya tim gabungan menemukan Kundari, aliran sungai di Batang Masang, sudah mengapung dan tidak bernyawa,” jelas Roza.
Tim Gabungan yang menemukan jasad Kundari tersebut langsung melakukan evakuasi korban ke Puskesmas. Untuk saat sekarang ini jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di tanah padam kuburan keluarga.
“Kepada seluruh masyarakat yang hobi me mancing atau mencari ikan, agar selalu waspada di lokasi-lokasi yang banyak habitat buaya tersebut. Karena kasus orang diterkam buaya ini bukan kali ini saja, makanya kewaspadaan harus ditingkatkan kalau di lokasi yang banyak buaya,” pungkasnya. (pry)