ilustrasi
AGAM, METRO–Komplotan perampok mengganas di Kabupaten Agam. Selasa (31/5) sekitar pukul 06.00 WIB, warga Jorong Talagi, Nagari Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, digemparkan dengan tewasnya Maya Sikumbang (60). Wanita yang tinggal seorang diri setelah kematian suaminya itu, ditemukan di lantai kamar tidur dengan kondisi mengenaskan. Ada bekas luka pukulan di kepala korban.
Sayangnya aksi para pelaku tidak berjalan sesuai rencana. Meski sudah menghabisi nyawa korban, namun perhiasan emas yang diincar tak berhasil ditemukan. Perhiasan korban sebanyak 100 mas (250 gram) yang disimpan dalam kotak, rupanya dimasukkan korban ke dalam kasur. Perampok tak berhasil menemukan kotak perhiasan itu.
Penemuan mayat wanita paruh baya itu, pertama kali terlihat oleh menantu kakak korban, Masrizal (40), sekitar pukul 06.00 WIB. Masrizal tinggal tidak jauh dari rumah korban, curiga saat melihat pintu rumah Maya Sikumbang terbuka. Akan tetapi, meski sudah pagi, korban tidak kunjung terlihat.
”Di hari biasa, korban selalu nampak sudah beraktivitas. Sebab, setelah shalat Subuh, korban sudah berada di luar rumah. Karena heran, saya mencoba memanggil dari luar rumah, tapi tidak ada sahutan,” ungkap Masrizal.
Penasaran dengan kondisi itu, Masrizal langsung masuk ke dalam rumah lewat pintu yang sudah terbuka. Ketika berada di dalam, dia mencoba memanggil kembali, tetap tidak ada jawaban. Dia langsung menuju ke kamar. Di sana, pria ini menemukan korban sudah tergeletak di lantai dalam kondisi tidak bergerak ada darah di kepala. ”Saya kaget dan langsung keluar memberi tahu kepada keluarga dan warga,” sebut dia.
Seketika itu, warga Talagi, Nagari Malalak Selatan gempar, tapi pihak keluarga maupun warga tidak ada yang berani berbuat banyak. Wali nagari berinisiatif menelepon Polsek IV Koto. Adanya laporan tersebut, Jajaran Polsek IV Koto dan Polres Bukittinggi langsung mendatangi lokasi melakukan olah TKP.
”Pihak keluarga menolak autosi terhadap jenazah itu. Namun, dari hasil diagonosis dan pemeriksaan tim medis Puskesmas Malalak, kuat dugaan kalau luka pada kepala korban akibat benturan benda tumpul,” jelas Kapolres Bukittinggi AKBP Tri Wahyudi melalui Kapolsek IV Koto AKP Hendra Restuadi.
Dijelaskan Kapolsek, motif pembunuhan belum bisa dipastikan. Dugaan sementara, korban akan dirampok oleh pelaku. Untuk melancarkan aksinya, pelaku terlebih dahulu menghabisi nyawa korban. Namun, pelaku tidak berhasil menemukan lokasi persembunyian perhiasan dan uang milik korban.
”Setelah dilakukan olah TKP, ternyata perhiasan emas disimpan dalam sebuah kotak, kemudian dimasukkan ke dalam kasur. Pelaku berusaha mencari barang berharga milik korban, ini terlihat dari isi lemari sudah berantakan. Tidak hanya itu, pada pintu masuk rumah korban juga ada bekas dibuka paksa, karena dalam kondisi rusak. Dua HP milik korban hilang,” jelas AKP Hendra.
Hasil pemeriksaan sejumlah saksi dan pihak keluarga, diketahui korban berencana menunaikan ibadah umrah ke tanah suci, namun karena sesuatu hal keberangkatan itu batal. Kuat dugaan berita korban menunaikan umrah sudah menyebar, sehingga pelaku menduga korban memiliki uang dan perhiasan yang banyak. “Motif pembunuhan belum bisa dipastikan. Siapa pelaku akan segera kita ungkap,” tegas kapolsek.
Camat Malalak, Harmezi mengungkapkan korban diketahui tinggal di rumah seorang sendiri setelah ditinggal mati suami. Rencananya, korban akan berangkat umrah menggunakan harta peninggalan suami.
”Karena ada informasi korban tidak jadi berangkat umrah, mungkin ada yang mendengar dan beranggapan kalau uang atau harta korban sudah banyak tersimpan di rumah. Kita menduga pelaku mengincar harta korban. Menurut keterangan tetangga korban, diduga kejadian itu sekitar pukul 02.00 WIB, karena ada yang mendengar suara gaduh. Tapi hanya sebentar dan tidak ada yang menyangka,” terang camat. (wan)