SAWAHLUNTO, METRO
Selain memperketat pengawasan di perbatasan, Pemko Sawahlunto kini juga menginstruksikan kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tetap menetap di Sawahlunto.
Setidaknya sampai 14 hari ke depan. Jika ada yang pulang-pergi dari luar Sawahlunto diberikan 2 pilihan; menetap di Sawahlunto atau mengambil jatah cuti sehingga tetap di rumah/tempat tinggalnya di luar Sawahlunto tersebut.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyebutkan, saat ini Pemko memang memaksimalkan betul upaya – upaya pencegahan penyebaran COVID – 19 tersebut di Sawahlunto. ”Beruntung belum ada warga kita yang suspect atau pun positif Corona, maka kita perjuangkan betul upaya pencegahan ini. Sehingga orang masuk kita awasi betul, kita di dalam juga upaya maksimal dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan,” kata Deri Asta.
Ditambahkan Wali Kota, untuk dampak sosial ekonomi dari COVID – 19 ini pada masyarakat juga menjadi perhatian utama Pemko. ”Saat ini masih kita mengkaji dan menentukan bagaimana teknis program untuk membantu masyarakat yang sangat terdampak oleh virus Corona ini. Kita sudah siapkan langkah – langkahnya, namun tentu harus dikaji betul dulu agar nanti tidak salah langkah sehingga tidak jadi sampai manfaatnya ke masyarakat. Sesegera mungkin selesai kita rumuskan, langsung kita bergerak nanti,” kata Deri.
Untuk sekarang, kata Walikota gerakan yang dilaksanakan fokus pada upaya – upaya pencegahan penyebaran virus Corona ini dari orang yang datang dari luar Sawahlunto. Untuk update informasi perkembangan Corona di Sawahlunto pada Senin 30 Maret 2020 ini ; tidak ada warga Sawahlunto yang terindikasi (suspect) dan postif corona.
”Untuk yang demam, batuk dan gejala yang mengarah pada Corona lainnya kita masukkan dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sekarang ODP ini tercatat 38 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sawahlunto, Yasril. (cr2)














