SOLSEL, METRO
Untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid 19), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan (Solsel) beserta TNI dan Polri menjaga pintu masuk jalur darat ke daerah tersebut dari Provinsi tetangga, Yakni Jambi. Posko darurat corona didirikan di daerah Golden Arm, Nagari Lubuak Gadang Kecamatan Sangir. Petugas yang ditempatkan di Posko itu akan memeriksa suhu tubuh setiap orang yang masuk ke Sumbar dari arah Provinsi Jambi.
“Ini dilakukan untuk upaya mengantisipasi, petugas di posko akan memeriksa kesehatan penumpang kendaraan bermotor yang melewati daerah itu. Jika ada yang dicurigai langsung ditangani oleh tim medis,” ujar Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Solsel, Richi Amran, Senin (23/3)
Dia menjelaskan, bahwa tim yang bertugas tersebut berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, TNI dari Kodim 0309, dan Polri dari Polres Solsel. Tim Gugus Tugas sendiri, lanjutnya, telah di SK kan oleh Plt Bupati Solsel H Abdul Rahman yang diketuai oleh Sekdakab H Yulian Efi, dan terdiri dari berbagai unsur, yakni Forkopimda dan jajarannya, OPD, instansi vertikal, PMI, serta beberapa unsur perusahaan di kabupaten itu.
Dimana, besok (Selasa-red) juga akan dilakukan lanjutan penyemprotan disinfectant di beberapa titik, termasuk di kantor-kantor pemerintahan tempat pelayanan publik yang ramai dikunjungi. Untuk kegiatan yang mengumpulkan massa yang banyak, untuk sementara waktu juga ditiadakan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah antisipatif penyebaran virus corona. “Termasuk apel Senin pagi gabungan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Solsel ditiadakan, dan diganti dengan laporan melalui absen saja,” ungkap Richi.
Sementara itu, Rumah Tahanan (Rutan) Muaralabuh juga menutup kunjungan warga binaan dari pihak luar mulai hari, dimana penutupan untuk sementara waktu kunjungan tahanan sampai batas waktu belum ditentukan mengantisipasi penyebaran virus COVID-19.
“Kunjungan sementara ditiadakan guna mencegah penyebaran Covid 19 dan sebagai gantinya kami menyediakan layanan video call untuk warga binaan,”sebut Richi, Kepala Rutan kelas II B Muaralabuh Sarwono.
Dikatakan, untuk layanan vidio call sudah disediakan komputer bagi Rutan yang akan dipergunaan sebagai ganti kunjungan. Untuk membuka kunjungan lagi, pihaknya masih melihat perkembangan situasi terkait virus Corona.
“Sampai saat ini belum ada warga binaan Rutan Muaralabuh yang tertular virus Corona. Untuk penghuni Rutan Muaralabuh saat ini sebanyak 70 orang dan itu sudah sangat melebihi batas normal. Kapasitas Rutan Muaralabuh hanya 24 orang tetapi sekarang penghuninya sebanyak 70 orang dan memang sudah over,”jelanya., dimana dari 70 penghuni Rutan Muaralabuh saat ini, 40 persen diantaranya terlibat kasus penyalahgunaan Narkoba. Untuk Kabupaten Solsel sendiri, sampai saat ini belum ada laporan masyarakat yang positif terpapar virus Corona.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Setdakab Solsel, Firdaus Firman mengatakan, Pemkab sudah melakukan antisipasi penularan virus Corona dengan cara menyediakan hand sanitizer di perkantoran pemerintah. ”Kami juga sudah membentuk gugus tugas percepatan penanganan pandemi Corona tingkat Kabupaten,” tuturnya.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, mengurangi aktivitas diluar rumah guna mencegah penularan virus Corona. ”Kalau memang ada urusan penting yang mengharuskan bepergian sebaiknya menggunakan perlindungan diri seperti masker,” ujarnya. (afr)