SOLOK, METRO
Bupati Solok Gusmal melakukan peletakan batu pertama pembangunan sarana ibdaha Masjid Raya Sulit Air dan Masjid Darul Muttaqin, kemarin. Gusmal, menilai, keberadaan masjid sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat terutama dalam membangun nilai-nilai spiritual.“Apalagi dengan dilengkapi dengan sarana penunjang yang membuat jamaah betah berlama lama di dalam masjid. Apalagi fungsi masjid tidak hanya sekadar tempat ibadah, melainkan juga untuk hal-hal yang berkaitan dengan sosial seperti pusat pengembangan pengetahuan agama Islam maupun ekonomi,” ujar Gusmal, kemarin.
Seperti pemerintah Kabupaten Solok telah melaksanakan sekolah mubaligh, yang mana dilaksanakan sebulan sekali di setiap masjid. Sehingga dengan kondisi masjid yang dilengkapi dengan berbagai sarana, diharapkan kepada masyarakat dan generasi muda untuk meramaikan masjid, serta membaca Al Quran setiap hari.
Terkait pembangunan masjid raya Sulit Air, Gusmal melihat sepuluh tahun yang lalu masjid Raya Sulit Air merupakan bangunan termegah di Solok bahkan di Sumbar kala itu.
Namun, sekarang sudah banyak masjid yang megah berdiri.“Perlu kita pikirkan, bahwa masjid tidak hanya untuk sholat, tidak hanya untuk berzikir, tidak hanya untuk mengaji tapi juga digunakan untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Dari masjid kita bentuk lembaga yang bisa mengumpulkan uang yang digunakan untuk membantu masyarakat miskin yang ada di Sulit Air,” papar Gusmal.
Gusmal memberikan, apresiasi kepada masyarakat Sulit Air yang memperlihatkan kesepakatanya, sesuai dengan nama Sulit Air Sepakat (SAS). Dirinya bangga karena warga yang tinggal di kampung halaman dengan warga yang hidup di perantaun selalu bersinergi dalam membangun kampung halaman.
“Pembangunan masjid ini merupakan kesepakatan para perantau bersama pemimpin nagari. Kita berharap sinergisitas yang terbangun pada hari ini,perlu dipelihara, dan jangan sampai terpecah belah oleh pihak ketiga,” sebut Gusmal.
Sementara itu, Ketua DPP SAS Ketua DPP SAS H Syamsudin Mukhtar menyampaikan terima kasih kepada keluarga almarhum Marjohan Yamin yang memprakarsai pembangunan Masjid Raya Sulit Air. Dikatakan, bagi warga Sulit Air, kampung yang dicintai melebihi dari kampung rantau. Itulah hebatnya orang Sulit Air. Sehebat-hebat kita, setinggi apa pangkat kita, kita tetap mencintai kampung Sulit Air.
Walinagari Sulit Air Alex Suryani menjelaskan, Masjid Raya Sulit Air pertama dibangun oleh Yayasan Yahya Sandora tahun 1974. Lalu kemudian, pada 2016 dilakukan renovasi. Kemudian tahun 2019, perantau SAS ingin meningkatkan kualitas bangunan menjadi lebih karena sudah berusia hampir mencapai 50 tahun.
“Atas alasan itu, zemua elemen masyarakat bersepakat dan memutuskan untuk menerima tawaran perantau membangun kembali masjid yang mebjadi kebanggaan nagari Sulit Air,” ujar Alex Suryani. (vko)















