TANAHDATAR, METRO
Berdasarkan data yang dari Pemprov Sumbar sampai saat ini belum ada yang positif terinfeksi virus corona, namun tidak mengurangi tingkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan mencegah penyebaran virus yang disebut Covid-19. Pemkab Tanahdatar menindaklanjuti dengan menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk mengantisipasi penyebaran virus yang sudah menjadi pandemi ini.
Sekda Irwandi usai memimpin rakor yang dihadiri Forkompinda dan perangkat daerah, Selasa (17/3) di aula Eksekutif ini mengatakan, dari hasil Rakor diperoleh beberapa kesepakatan strategis di antaranya membentuk gugus tugas sesuai yang diamanatkan Keppres Nomor 7/2020 tentang pembentukan gugus tugas percepatan penanganan corona virus desease (Covid-19).
Irwandi menyampaikan, berdasarkan SE Mendikbud nomor 3/2020 tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan, tingkat resiko penyebaran Covid-19 di Sumbar saat ini berada dalam kategori rendah, dengan kriteria tidak ada anggota masyarakat di wilayah kabupaten dan kota yang terjangkit virus Covid-19. Sehingga belum perlu meliburkan peserta didik dan ini juga sudah disepakati pada Rakor di tingkat provinsi.
Kata Irwandi, jika ditemukan peserta didik diduga terjangkit Covid-2019 maka gubernur, bupati/walikota sesuai kewenangannya meliburkan kelas peserta didik tersebut atau satuan pendidikan selama 14 hari. “Untuk ASN tetap melaksanakan tugas seperti biasa dan iven-iven kegiatan yang sudah diagendakan diupayakan diundur sampai setelah bulan Agustus 2020 kecuali kegiatan yang bersifat strategis ditunda 14 hari ke depan,” ucap Irwandi.
Irwandi mengatakan, pemerintah daerah tidak menutup objek wisata namun melakukan pengetatan pengawasan terhadap wisatawan sesuai protokol yang sudah ditetapkan. “Kita ajak juga masyarakat lebih menerapkan pola hidup bersih dan sehat, mengutamakan ketahanan tubuh dan berharap kegiatan-kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak diupayakan diundur pelaksanaan untuk 14 hari ke depan,” pesan Irwandi.
Direktur RSUD MA Ali Hanafiah dr Afrizal Hasan mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi semenjak 3 minggu yang lalu dengan membentuk tim penanggulangan Covid yang diketuai dokter spesialis paru serta disiapkan tenaga medis khusus dan sarana khusus. “Kita lakukan sterilisasi ruang-ruang fasilitas dengan penyemprotan disinfektan dan sosialisasi ke pengunjung RSUD, selain itu juga sebagai upaya pencegahan, kunjungan bezuk pasien akan ditutup hingga 31 Maret 2020 mendatang, yang boleh di ruang perawatan hanya pasien dan keluarga pasien dan tentunya petugas,” tegas Afrizal.
“Kita sudah siapkan 2 ruang isolasi dan akan ditambah 4 lagi dengan memanfaatkan IGD dengan tetap mengacu kepada protokol Covid-19,” ujar Afrizal.
Sementara Kadis Kesehatan dr Yesrita Zedrianis mengatakan, pemerintah daerah melalui dinas kesehatan sudah melakukan langkah dan upaya antisipasi penyebaran Covid-19.
“Kita sudah mengeluarkan edaran bupati tentang kewaspadaan terhadap infeksi Covid-19 baik kepada masyarakat maupun kepada seluruh fasilitas kesehatan dan sudah juga disosialiasikan di radio Luhak Nan Tuo, media sosial dan kita sudah bentuk posko kewaspadaan dan kesiapsiagaan Covid-19 di dinas kesehatan,” ucap Yesrita.
Dr. Yesrita tambahkan juga dilakukan surveilans (pengamatan) aktif di seluruh wilayah kerja puskesmas dan rumah sakit terhadap kasus-kasus yang dicurigai Covid-19 dan merujuk pasien yang dicurigai terinfeksi RSUP M Jamil Padang.
Di kesempatan itu dr.Yesrita juga menghimbau masyarakat yang baru pulang dari luar negeri atau daerah yang sudah ada positif pasien Covid-19 agar segera memeriksakan kesehatan ke puskesmas terdekat. “Orang Dalam Pantuan (ODP) di Tanah Datar berjumlah 34 orang kebanyakan pulang umrah dan sampai saat ini masih negatif termasuk 3 orang yang dirujuk ke RSUP M Jamil sudah dinyatatak negatif Covid-19,” kata Yesrita.
Di kesempatan itu dr. Yesrita menjelaskan gejala klinis Covid-19 muncul pada hari ke-2 sampai ke-14 setelah terpapar dengan gejala demam suhu lebih dari 38 derajat celcius, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak atau kesulitan nafas, letih atau lesu. Ditambahkannya juga perlu waspada bagi yang memiliki riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala atau riwayat kontak erat dengan pasien kasus konfirmasi Covid-19, bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi Covid-19 atau kontak erat dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari terakhir CHINA atau wilayah negara terjangkit.
Untuk pencegahannya jelas Yesrita,dengan mencuci tangan secara rutin terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata dengan menggunakan air mengalir dan sabun cair, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk dengan menggunakan tisue atau sisi dalam lengan atas,tisue yang digunakan dibuang ke tempat sampah dan cuci tangan setelahnya, ketika menderita penyakit batuk, pilek dan gangguan saluran pernafasan lainnya gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan, hindari perjalanan ke negara China atau negara terjangkit Virus Covid 19 serta melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (ant)