ilustrasi
PASAMAN, METRO–Ngeri benar kejadian di Jorong Daliak, Nagari Airmanggis, Kecamatan Lubuksikaping, Pasaman. Dua wanita yang sudah uzur, berusia 60 tahun, bacakak. Duel mereka, tak sekadar perang mulut seperti kebiasaan induak-induak. Duel mereka pakai ladiang. Main bacok. Satu terluka di lengan.
Peristiwa berdarah itu terjadi di area persawahan, Minggu (15/5) pagi. Ketika kejadian, korban Mayusni (60), sedang membersihkan sawahnya bersama sang adik Syaiful Anas (53). Keduanya, bekerja dengan cekatan.
Sekitar pukul 10.00 WIB, tiba-tiba pelaku berinisial IJH (61) datang marah-marah. Nenek tua itu menciracau dengan mengacungkan parang kepada Mayusni. Merasa tak senang, Mayusni menjawab perkataan yang dilontarkan IJH. Tak terima katanya dibalas, IJH naik pitam. Parang di tangan, diayunkannya ke Mayusni. Sreeet, parang itu merobek kulit, tembus ke daging lengannya. Mayusni menjerit kesakitan sembari memegang lengannya yang mengeluarkan darah. Sementara, IJH yang sudah kalap, ingin menyerang lagi.
Untung, Syaiful Anas menyaksikan kejadian beradah itu. Cemas melihat kakaknya dianiaya, Syaiful melarai dan merebut ladiang dari tangan IJH. ”Tiba-tiba IJH menyerang. Kakak saya disabet pakai ladiang oleh pelaku. Saya tak tahu sebabnya apa. Pelaku datang dan mengamuk,” ungkap Syaiful ketika melapor ke Polres Pasaman, Minggu (15/5) siang.
Usai melarai, Syaiful langsung menggendong tubuh kakaknya yang lemah dan melarikannya ke IGD RSUD Lubuksikaping. Lukanya cukup parah, dan darahnya banyak. Setelah Mayusni mendapatkan pertolongan medis, barulah Syaiful dan keluarganya melapor ke SPKT Polres Pasaman, dengan nomor laporan LP/43/V/2016-Res Pasaman. ”Kami ingin kasusnya dituntaskan cepat,” papar keluarga korban.
Polisi yang menerima laporan, langsung melakukan penindakan dan penyelidikan. Diketahui, antara korban dan pelaku saling kenal. “Kejadian itu benar adanya. Korban yang sudah berusia 60 tahun, disabet pakai parang oleh pelaku yang umurnya 61 tahun,” terang Kapolres Pasaman AKBP Reko Indro Sasongko, Minggu sore.
Hasil penyelidikan polisi, peristiwa tersebut merupakan ujung sengketa antara keduanya. ”Persoalannya terkait masalah tanah. Keduanya memiliki masalah soal penggarapan lahan. Mungkin lantaran emosi, pelaku mengayunkan parang yang dibawanya. Beruntung korbannya bisa mengelak, sehingga hanya lengan kirinya yang kena. Lukanya tak terlalu serius,” ungkap Kapolres.
Untuk saat ini, korban sudah divisum. Polisi masih berupaya mempertemukan kedua keluarga untuk mencari jalan terbaik dalam penyelesaian permasalahan ini. (ped)