PASAR RAYA, METRO
Hingga kini Pasar Raya Padang masih menyisakan masalah. Proyek yang didanai dengan dana ratusan miliar rupiah tersebut, mubazir begitu saja.
Sebut saja bangunan bagonjong yang berada di depan Blok I Pasar Raya Padang. Bangunan itu pada awalnya diperuntukan bagi pedagang eks Bagonjong. Sampai saat ini gedung itu masih kosong. Sementara itu, pedagang banyak berjualan di jalan.
Bangunan lain yang tak termanfaatkan adalah basement Blok II Pasar Raya. Kondisinya kini juga tak ditempati pedagang. Pemandangan yang sama juga terlihat di Blok III lantai 2. Kawasan yang telah dibangun dengan dana APBD hingga miliaran rupiah itu juga tak ditempati alias kosong.
Pemandangan yang memiriskan juga terlihat di Blok III. Tepatnya tangga ke lantai 2. Kawasan itu kini jadi tempat kencing dan penuh dengan genangan air kencing. Pemandangan yang sama juga terlihat di Blok 1 lantai 3. Bangunan kios di sana juga kosong dan sudah mulai rusak dan berkarat.
“Ini adalah pekerjaan rumah (PR) bagi kepala dinas yang baru. Bangunan pasar dibuat megah. Tapi tak ditempati pedagang. Pasar pedagang senang berjualan di jalan,” kata Faisal (45), salah seorang pedagang kepada POSMETRO.
Pedagang lainnya, Joni mengatakan, maraknya pedagang berjualan di jalan karena ketidaktegasan dari Pemko Padang khususnya Dinas Perdagangan dalam menata pedagang. “Memakai uang APBD untuk membangun pasar memang gampang. Tapi menata pasar setelah bangunan pasar dibangun, itu sulit dan belum bisa diwujudkan sampai sekarang,” tandasnya.
Kadisdag Afrialdi Masbiran?
Saat ini, tim panitisa seleksi Pemko Padang telah mengapungkan tiga nama peraih nilai tertinggi untuk menjabat sebagai kepala Dinas Perdagangan (Disdag). Ketiga nama tersebut adalah Andre Algamar (Kabid di Dinas Pariwisara), Afrialdi Masbiran (Sekretaris Dinas Perdagangan) dan Heni Puspita (Kabid Pengawasan dan Stabilisasi Harga).
Namun menurut informasi yang diterima, calon kuat kepala Dinas Perdagangan yaitu Afrialdi Masbiran. “Kabarnya pak sekretaris yang bakal ditunjuk jadi kadis Perdagangan,” sebut salah seorang sumber kepada koran ini.
Salah seorang peserta yang lulus seleksi lelang jabatan kepala Disdag, Andre Algamar mengatakan, bahwa dirinya akan terus mengikuti semua mekanisme pansel sampai akhir. Terkait siapapun nama yang akan didaulat sebagai kepala Disdag nantinya, diserahkan sepenuhnya pada wali kota.
“Yang jelas kita akan ikuti mekanismenya sampai akhir,” ujar Andre yang diketahui mendapat nilai tertinggi dalam pansel kepala Disdag. (tin)