PADANG, METRO
Dua penumpang maskapai Air Asia yang terbang dari Malaysia dan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) terdeteksi suspect corona dengan gejala batuk, demam, dan sesak napas saat melewati alat pengukur suhu tubuh (thermal scaner) di pintu kedatangan Internasional, Senin (16/3) sekitar pukul 07.30 WIB.
Setelah sempat dilakukan penanganan layaknya orang yang memiliki ciri-ciri suspect corona dan bahkan sempat diisolasi di bandara, dua penumpang itu kemudian dirujuk ke RSUP M Djamil Padang untuk penanganan medis lanjutan. Sementara, suhu tubuh kedua penumpang itu masih di bawah 38 derajat celsius.
Direktur SDM, Pendidikan, dan Umum RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas mengatakan bahwa dua penumpang tersebut yaitu laki-laki umur 47 tahun dan perempuan umur 42 tahun yang melakukan penerbangan dari Malaysia dan tiba di BIM Senin Pagi.
“Keduanya masih dalam tahap pemeriksaan oleh tim medis. Diperiksa untuk memutuskan apakah akan dirawat di ruang isolasi atau diperbolehkan pulang,” ujar Dovy saat di temui awak media di ruang humas RSUP M. Djamil Padang.
Dovy menuturkan bahwa dua penumpang tersebut memiliki gejala batuk, demam, dan sesak napas. Selain dua penumpang Air Asia itu, ada dua orang lainnya yang merupakan rujukan dari rumah sakit daerah.
“Sekarang masih dalam tahap pemeriksaan tim medis, bersama dengan dua orang lagi yang merupakan rujukan dari rumah sakit daerah,”ungkap Dovy.
Dovy menegaskan, dua penumpang Air Asia dan dua pasien lainnya itu belum dilakukan perawatan di ruang isolasi. Untuk status keempat pasien tersebut juga belum ditentukan.
“Nanti pemeriksaan tim medis, apakah ada indikasi rawat atau tidak. Kalau boleh dipulangkan atau rawat jalan, orang dalam pemantauan (ODP). Sekarang empat pasien itu belum ada statusnya lagi,” jelasnya.
Dia menjelaskan, di RSUP M Djamil Padang, pasien yang memiliki indikasi gejala seperti MERS-CoV atau Covid-19 diperiksa di tempat yang terpisah dari tempat penerimaan pasien biasa.
“Kalau di M Djamil Padang, kita langsung mengarahkan pasien yang bersangkutan ke arah belakang di ruang perawatan paru untuk kita lakukan screening berupa pemeriksaan kepada pasien, yaitu pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi,” ujarnya.
Selain itu dikatakan oleh Dovy, total ada 7 pasien yang diduga terjangkit MERS-CoV atau Covid-19 yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUP M Djamil Padang. “Rinciannya, 4 pasien suspect (diduga terjangkit) MERS-CoV dan 3 pasien suspect Covid-19,” jelas Dovy.
Sementara, Executive General Manager PT Angkasa Pura II ( Persero) Yos Suwagiyono membenarkan membenarkan terkait informasi, berita dan video yang beredar adanya penumpang maskapai yang dicurigai terpapar corona. Namun disini ditekankan bahwa penumpang dimaksud baru dicurigai suspect corona.
“Karena memastikan seseorang terpapar virus corona harus melalui cek labor terhadap darah, dan itu baru bisa dilakukan di jakarta dan juga harus disampaikan resmi oleh pihak yang berkompeten,” jelas Yos dalam keterangan tertulisnya.
Kronologinya, menurut Yos, saat penumpang melewati thermal scanner KKP di area kedatangan Internasional, terdeteksi seorang penumpang dengan kondisi sesak nafas. “Yang bersangkutan setelah diinterview oleh petugas KKP mengaku sudah tiga hari sesak nafas,” jelasnya.
Pihak KKP Bandara, ditambahkan Yos, langsung melakukan penanganan sesuai protokol. Penumpang tersebut langsung diisolasi dan diinterview oleh KKP BIM. Selanjutkan dirujuk ke RS Dr M. Djamil Padang untuk penanganan lebih lanjut.
“Sedangkan untuk penumpang yang duduk tiga baris berdekatan dengan penumpang yang terindikasi, juga diinterview. Mereka sudah dipulangkan dan dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP),” tuturnya.
Yos mengungkapkan, setelah itu, ruang kedatangan internasional BIM langsung disterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan untuk antisipasi sesuai protokol.
“Semua protokol kesehatan dalam penanganan wabah COVID 19 telah dilaksanakan di Bandara Internasional Minangkabau.” ungkap Yos.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang Ildansyah mengatakan, untuk diagnosa akan ditentukan pihak RSUP M Djamil Padang. Status penumpang juga belum bisa dipastikan apakah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Suspect.
“Kami hanya menemukan salah satu gejalanya, kemudian kita rujuk ke M Djamil. Tadi kami memeriksa suhu tubuh dengan thermal scanner dan ditemukan penumpang batuk dan sesak nafasNanti diagnosanya pihak M Djamil yang menentukan. Makanya kami lakukan observasi, kita bawa rujuk ke M Djamil. Suhu di bawah 38 derajat, cuman batuk dan sesak nafas,” katanya.
Terkait penumpang lainnya dalam satu pesawat, Ildansyah mengungkapkan, telah diperiksa. Sedikitnya, 15 penumpang yang berada dekat dengan penumpang yang dirujuk akan di rumahkan.”Yang kami rujuk hanya satu penumpang. Untuk penumpang lainnya, ada yang duduk dekat dia kami data, kami minta biodata, kami kasih Health Alert Card (HAC) lalu di rumahkan,” tuturnya.
Video pemeriksaan satu penumpang ini sempat beredar di media sosial. Dalam video itu, tampak para petugas mengunakan pakaian hazmat dalam pemeriksaan. Usai diperiksa, penumpang ini langsung dibawa menggunakan tandu standar operasional prosedur penanganan corona. Kemudian dibawa mengunakan ambulans dan dirujuk ke RSUP M Djamil. (r)