SOLSEL, METRO
Pulang melaksanakan ibadah umrah, tiga warga Solok Selatan (Solsel) menderita sakit Influenza Like Illness (ILI), dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Mereka dicurigai terpapar virus corona sebab memiliki riwayat pulang dari luar negeri. Sebelumnya ketiga pasien itu dalam pengawasan tenaga kesehatan di daerah itu atau dikarantina dirumahnya.
“Iya, benar ada tiga warga Solsel yang di rujuk ke RSUP M Djamil Padang. Manifestasi klinis yang dialaminya mengarahkan pada kecurigaan yang diduga pasien dalam pengawasan atau suspect. Pada pasien tersebut, kita curiga ke arah suspect corona karena mereka memenuhi tanda-tanda klinis yang ada. Pasien demam, batuk, pilek dan mengeluh sesak nafas. Di samping yang bersangkutan juga punya riwayat perjalanan keluar negeri,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Solsel, H Novirman, Kamis (12/3).
Dijelaskan Novirman, sebagai bentuk antisipasi penularan coronavirus itu, sesuai protokol sehingga dilakukan evakuasi ke RSUP M Djamil sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Kementerian Kesehatan RI. Namun pihaknya belum memastikan positif terjangkit. Sebab pasien masih berstatus orang dalam pemantauan (ODP), yakni belum suspect maupun positif.
Ketiga warga yang dirujuk itu, lanjutnya, terpantau mengalami penyakit ILI sepulang dari melaksanakan umrah di Tanah Suci Mekah. Sejenis penyakit menyerupai influenza disertai demam tinggi mencapai 38 derajat celsius disertai batuk dan sesak nafas.
“Karena mereka baru berpulang dari luar negeri, maka dicurigai terpapar virus corona. Andai saja tidak dari luar negeri, tentu dicurigai hanya demam biasa saja. Maka dari itu kita lakukan prosedur sesuai SOP Kementrian Kesehatan,” ungkapnya.
Mereka yang dirujuk ke M Djamil ini terdiri dari seorang perempuan berusia 79 tahun dan sepasang suami istri berusia 35 tahun dan 30 tahun. Ketiga pasien ini langsung dirujuk usai pihaknya mendapat laporan sakitnya, Selasa (10/3) malam kemaren.
Tiga pasien tersebut lanjutnya, tergabung dalam rombongan 26 jemaah umrah yang pulang pada 5 Maret lalu. Mereka dalam masa pengawasan tenaga kesehatan yang diinapkan di rumahnya masing-masing selama 14 hari.
“Hari pertama tiba di Solsel sepulang umrah, mereka sehat. Lima hari menjalani masa karantina mereka mengeluh sakit dengan gejala seperti suspect corona. Sehingga dirujuk ke RSUP M Djamil untuk memastikannya,” sebutnya.
Menurutnya, pasien akan diperiksa lebih lanjut untuk diambil sampelnya, lalu dikirim ke pusat untuk diuji. Apakah pasien terindikasi corona atau tidak, baru bisa diketahui dalam waktu 3 x 24 jam paling lambat melalui hasil uji laboratorium. Keluarga pasien yang dirujuk saat ini, juga dalam pengawasan petugas medis.
“Mereka disarankan agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, rajin olahraga dan banyak konsumsi vitamin C seperti jeruk, mangga, tomat dan vitamin E diantaranya, alpukat, pepaya dan jambu biji,” ujarnya.
Dikatakan Novirman, hingga saat ini, sudah 32 orang masyarakat Solsel yang melaporkan diri bepergian ke luar negeri dan diinapkan serta diawasi selepas pulang. Mereka itu terdiri dari 26 jemaah umroh ke Arab Saudi, empat dari Jepang serta dua orang dari Perancis.
“Mereka yang pulang dari luar negeri, dua dari Prancis masa karantinanya sudah habis dan telah beraktivitas kembali seperti biasa. Tiga orang dirujuk ke M Djamil. Sisanya dalam pengawasan dan sejauh ini dalam kondisi sehat,”tuturnya.
Kepada masyarakat sehabis dari perjalanan luar negeri, Novirman mengimbau untuk segera melapor ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Pihak nagari pun, diharapkan juga memantau masyarakat di wilayahnya, dan segera melaporkan ke Dinas Kesehatan atau Puskesmas kalau ada warganya yang baru pulang dari luar negeri.
“Untuk ruangan isolasi, kami sudah menyediakannya di RSUD Solsel di Muaralabuh. Kalau ada masyarakat yang mengalami sakit dan sesuai dengan seperti gejala corona, mereka akan dilakukan protokol sesuai aturan,”pungkasnya. (afr)