KHATIB, METRO
Dinas Perdagangan Kota Padang hampir merampungkan desain Fase VII Pasar Raya Padang yang menurut rencana akan diajukan untuk dibangun dengan dana APBN. Dalam waktu dekat, Dinas Perdagangan Kota Padang akan menyerahkan desain itu ke pemerintah pusat di Jakarta.
“Sedang kita kerjakan, sudah 60 persen. Minggu depan kita serahkan ke Jakarta,” sebut Kepala Disdag Kota Padang, Endrizal.
Endrizal menambahkan, desain ini hampir menyerupai desain yang diajukan investor. Ada semi basement, lantai 1, lantai 2, lantai 3 dan lantai 4. Setelah desain selesai, maka langsung diajukan. Kemudian Dinas Perdagangan akan melanjutkan sosialisasi pada pedagang.
“Karena statusnya terkena bencana, maka pedagang perlu mengetahui bahwa masing-masing pedagang tidak bisa mendapatkan haknya secara penuh,” tukas Endrizal.
Artinya terang Endrizal, jika satu pedagang ada yang punya 10 kedai, maka kepadanya hanya akan diberikan beberapa kedai saja. Sisanya akan diambil Pemko untuk diberikan kepada pedagang kaki lima (PKL) yang hingga kini masih memadati jalan.
“Nantinya PKL akan kita masukan ke dalam agar tak berjualan lagi di jalan. Mereka akan kita tempatkan di kios itu nantinya,” sebut Endrizal.
Pengurangan jatah itu, kata Endrizal adalah sebagai konsekuensi bahwa gedung itu dibangun dengan dana pemerintah. Jadi gedungnya milik pemerintah dan dipergunakan juga untuk mendukung penataan pasar khususnya PKL.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade bersama sejumlah Anggota DPRD Kota Padang, Rabu (19/2) menyambangi kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag). Andre bersama Anggota DPRD, serta Dinas Perdagangan Kota Padang dan perwakilan pedagang datang meminta bantuan anggaran dari Kemendag dalam perbaikan Pasar Raya Padang Fase VII.
Dalam audiensi itu, Andre bertemu dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Suhanto. “Kita sudah melakukan audiensi dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri dalam rangka meminta bantuan pemerintah pusat agar Pasar Raya Padang khususnya Fase VII itu diberikan bantuan APBN oleh Kemendag dan Kementerian PUPR,” kata Andre.
Andre mengungkapkan, Pasar Raya Kota Padang Fase VII itu sudah rusak selama 11 tahun semenjak terdampak bencana gempa bumi di tahun 2009 silam. “Jadi sudah 11 tahun pasar ini rusak, lalu usianya sudah lebih dari 40 tahun, dan menampung ribuan pedagang. Tentu ini perlu bantuan dan perhatian pemerintah,” imbuh Andre.
Ia menjelaskan, Pasar Raya Kota Padang ini terbagi menjadi 7 fase atau blok. Fase atau blok VII inilah yang rusak parah dan kondisinya tak layak lagi dipakai pedagang.
Andre mengungkapkan, audiensinya berjalan lancar dengan Suhanto. Menurutnya, Kemendag sepakat membiayai perbaikan Pasar Raya Fase VII ini. Sementara itu, Kepala Disdag Kota Padang, Endrizal mengatakan, Pemko Padang mengajukan anggaran sebesar Rp170 miliar kepada Kemendag dan Kementerian PUPR untuk memperbaiki Pasar Raya Fase VII itu.
Pasar Raya ini memang terbagi menjadi 7 fase, yang total perbaikannya membutuhkan Rp420 miliar. “Totalnya Rp420 miliar, khusus Fase VII Rp170 miliar,” ungkap Endrizal. (tin)