DHARMASRAYA, METRO
Agaknya, pembangunan infrastruktur masih menjadi pekerjaan wajib yang harus dituntaskan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan beserta kabinet kerjanya. Ditengah- tengah hingar- bingarnya informasi tentang besarnya perolehan anggaran yang didapat Dharmasraya hingga mencapai angka lebih kurang Rp1 triliun. Ternyata di lapangan pembangunan megah itu, belum sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat Ranah Cati Nan Tigo.
Dimana, masyarakat masih mengeluhkan kinerja bupati yang kantanya bapak pembangunan Dharmasraya ini. Parahnya masyarakat ini tak mampu bersuara baik secara langsung maupun menyampaikan di media sosial. “Kami baca di media informasi, katanya Dharmasraya memperoleh dana untuk pembangunan infrastruktur telah lebih Rp 1 triliun. Namun kami belum tersentuh oleh anggaran tersebut,” ungkap warga Kecamatan IX Koto Nagari Silago yang enggan disebutkan namanya kepada POSMETRO pada Selasa (10/3).
Katanya, kerusakan jalan di wilayah Kecamatan IX Koto Silago sangat memperihatinkan. Banyak lobang- lobang menganga yang mengancam pengendara, terutama pengendara sepeda motor. Jalan rusak ini diperparah lagi saat musim hujan, lobang menganga digenani air hingga longsor yang menutup sejumlah ruas jalan. ”Kalau tidak hati-hati bisa terjerembab masuk lobang. Kerusakan jalan mencapai puluhan kilometer, dan jalan ini menjadi akses satu- satunya menuju ibukota kabupaten,” terangnya.
Selain itu sambungnya, Kecamatan IX Koto sering terisolasi akibat banjir dan longsor yang sering terjadi dalam dua tahun terakhir. “Kalau longsor sejak akhir tahun 2019 hingga awal tahun 2020 ini sudah sering terjadi. Terakhir akses masuk sempat terputus selama 2 hari,” jelasnya
Warga Kecamatan IX Koto, Silago juga tidak menampik ada bantuan pemerintah. Namun yang paling mereka butuhkan adalah perbaikan dan peningkatan mutu jalan. “Tidak hanya kerusakan jalan, sejumlah jembatan di wilayah Kecamatan IX Koto, Silago juga mengalami rusak berat yang butuh perbaikan,” sebutnya
Ia juga mengakui bahwa ia dan warga lainnya banyak yang takut untuk menyampaikan keluhan yang dirasakan kepada pihak terkait. “Kami takut bersuara, baik secara langsung maupun di medsos. Toh kondisi daerah kami tetap seperti ini, dan kami juga tak ingin menambah masalah pak,” pungkasnya.
Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Dharmasraya, Ir.Junaidi Yunus melalui Kabid Bina Marga dinas setempat, Andar Atmaja, ST.MT, mengakui bahwa untuk perbaikan jalan di Kecamatan IX Koto, Silago tahun 2020 ini tidak ada dari PUPR. Namun ada peningkatan jalan, yakni sambungan jalan Ampang Kuranji, Sirao. “Tahun ini kita akan mengerjakan sambungan Jalan Ampang Kuranji – Sirao senilai lebih kurang Rp800 juta. Jika dirigit dibeton panjangnya 500 meter, dan diaspal hotmix 700 meter,” ujarnya
Menurutnya, untuk perbaikan atau tambal sulam belum ada. Cuman sudah diusulkan BNPB pusat. Selain itu, kita juga akan membangun jembatan beton (permanen) sepanjang 20 meter di Lubuk Sinua, Nagari IV Koto Dibawuah. “Untuk jembatan di Lubuk Sinua, kita mendapatkan kucuran dana dari APBN sebesar Rp.2.8 miliar, dan ini kali pertama APBN untuk jembatan permanen,” pungkasnya. (g)














