PADANG, METRO
Seorang mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) ditemukan tewas di dalam kamar kosnya di RT 1, RW 6, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Sabtu (7/3) malam. Saat ditemukan, mahasiswa tersebut dalam kondisi duduk bersila kepala merunduk.
Informasi meninggalnya mahasiswa tersebut sontak membuat warga sekitar berbondong-bondong mendatangi lokasi untuk melihat peristiwa tersebut. Pihak kepolisian yang sudah mendapat laporan langsung melakukan proses identifikasi korban.
Korban diketahui bernama Florianza Degemilang (21), Mahasiswa Fakultas Hukum semester V. Jenazahnya langsung dibawa petugas Kepolisian Polsek Pauh dan Unit Identivikasi Satreskrim Polresta Padang ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar untuk dilakukan visum.
Sesampai di rumah sakit, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi, sehingga Minggu (8/3), jenazah korban langsung dibawa keluarga ke kampung halamanya di Kutabumi Tanggerang, Provinsi BantenĀ untuk disemayamkan.
Keberangkatan jenazah pun diiringgi oleh ratusan teman-teman seperjuangan korban.
Informasi yang dihimpun dilapangan, peristiwa tewasnya mahasiswa tersebut pertama kali diketahui teman korban bernama Ilham (21). Saat itu ia hendak mengajak korban keluar rumah. Ilham mencoba memanggil korban dari luar kamar, namun tidak menyahut.
Karena penasaran, Ilham mencoba mengintip dari lewat jendela. Ternyata gelap karena lampu kamar korban mati. Ilham pun mencoba masuk, karena kebetulan pintu kamar tidak dikunci. Dia pun menghidupkan lampu. IlhamĀ sempat terkejut melihat korban duduk bersila dengan kepala menunduk kebawah.
āAwalnya saya tidak tahu dia sudah meninggal. Karena itu saya masih berusaha memanggil-manggil dia,ā ungkapnya.
Karena tidak ada jawaban, Ilham mencoba mendekat, ternyata badan korban sudah dingin dan tak lagi beryawa. Dia langsung memberi tahu teman-teman yang lain, supaya memastikan apa benar korban sudah meninggal.
āSetelah memastikan dia meninggal dunia. Saya pun memberi tau warga sekitar dan pihak Kepolisianāungkap Ilham.
Di tempat terpisah, Sepupu korban Reofaldo (21) mengatakan, korban terakhir berinteraksi dengannya sekitar lima belas hari yang lalu.
āDia mengeluhkan sakitĀ karena meminum obat dalam jumlah yang banyak,ā katanya di lokasi kejadian kepada sejumlah wartawan.
Sementara itu, Ayah korban Elizam (53), saat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar mengatakan, dia yakin bahwa anaknya meninggal dalam keadaan wajar karena sakit. Sebab anaknya sering mengeluhkan sakit kepala dan juga pernah di rawat di rumah sakit.
Elizam menambahkan, ia terakhir berkomunikasi dengan anak sulungnya tersebut pada Rabu (4/3) lalu, dengan menggunakan video call WhatsApp. āDalam video call tersebut ia terlihat baik-baik saja,ā katanya.
Kapolsek Pauh Kompol Hamidi menjelaskan, orang tua korban tidak mau dilakukan otopsi, dengan persetujuan dari keluarga besar korban itu, pihaknya pun memperbolehkan jenazah korban dibawa pulang ke Rumah Duka.
āKami telah menjalankan prosedur, sudah kami cek TKP korban sudah kami bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, tetapi keluarga korban, yaitu ayah kandungnya sendiri menolak dilakukan visum. Permintaan dari pihak keluarga, jenazah bisa diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dikebumikan,āungkapnya. (r)