M YAMIN, METRO
Sebanyak 128 personel Polresta Padang melakukan kegiatan cipta kondisi (cipkon), Minggu (23/2) dini hari. Kegiatan ini dimaksudkan guna menjaga kenyamanan dan menjawab keresahan masyarakat dari maraknya aksi balap liar dan tawuran di Kota Padang.
Kegiatan yang dimulai pukul 00.00 WIB ini diawali dengan melakukan patroli di seputaran Kota Padang. selain itu, juga ada imbauan kepada masyarakat melalui pengeras suara agar para orang tua memperhatikan anak-anaknya yang keluyuran di malam hari.
Pada beberapa titik petugas juga mengimbau para remaja, terutama perempuan yang masih berkeliaran di luar rumah hingga lewat pukul 00.00 WIB untuk pulang. Mereka diarahkan untuk pulang ke rumah masing-masing agar tidak menjadi korban kejahatan serta hal merugikan lainnya.
Selain memberikan imbauan, dalam kegiatan cipkon tersebut juga dilakukan razia di beberapa titik yang menyasar para pengendara sepeda motor yang memakai knalpot racing. Hasilnya, sebanyak 25 unit kendaraan yang didominasi kendaraan yang memakai knalpot racing, serta beberapa pengendara yang tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraannya terpaksa kendaraannya dikandangkan di Mapolresta Padang dan dikenakan sanksi tilang.
Dalam kegiatan malam itu, polisi juga mengamankan satu unit roda gigi (gear) dari jok sepeda motor seorang remaja yaang diketahui bernama Iqbal (17). Namun remaja yang kini duduk di bangku kelas dua SMA tersebut berdalih benda tersebut adalah milik temannya.
Setelah mengandangkan kendaraan yang kedapatan melanggar tersebut, pemilik kendaraan pun diberikan surat tilang oleh anggota Lantas Polresta Padang. Kemudian diizinkan kembali ke Polresta Padang dalam waktu dua bulan kedepan.
Kapolresta Padang, Kombespol Yulmar Try Himawan yang ikut dalam kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya akan terus menggiatkan operasi setiap malam minggu, dengan sasaran aksi tawuran, balap liar, dan tindak pidana lainnya.
“Kegiatan ini dilakukan semata-mata guna fokus kami dalam menghadirkan rasa aman bagi masyarakat kota Padang,” ujar Yulmar.
Yulmar menjelaskan, pihaknya juga akan terus memantau setiap perkembangan serta melakukan kajian intelijen untuk strategi pencegahan sekaligus memetakan daerah rawan. “Untuk titik rawan sendiri tidak bisa kita tentukan. Namun pihak intel kita akan terus melakukan penyelidikan agar nantinya di ketahui dimana titik yang ditenggarai sering menjadi titik kumpul para pelaku balap liar dan tawuran,” ucap Yulmar.
Sekitar pukul 04.00 WIB, di saat masih melakukan patroli, petugas mendapatkan laporan dari masyarakat adanya penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal terhadap korban bernama Feri (16) yang mengalami luka bacok di bagian pundaknya di kawasan Jalan Permindo.
Hal tersebut direspon langsung oleh petugas yang tengah berpatroli dan mengamankan lima orang yang diduga sebagai pelaku pembacokan terhadap korban. “Saya waktu itu baru selesai ngamen bersama tujuh teman, tiba-tiba orang itu datang dan langsung menyerang,” ujar Feri yang diwawancarai saat dimintai keterangan di Mapolresta Padang.
Ia menceritakan gerombolan orang yang menyerang tersebut datang sekitar enam motor dan memukul kepalanya. “Saya berusaha melarikan diri ke arah Kampuang Jao namun tetap dikejar, lalu ditabrak dari belakang hingga saya terjatuh,” katanya.
Saat itulah pelaku melukai pundak korban dengan besi yang diubah menyerupai celurit. Beruntung ketika itu ada sejumlah warga yang mengetahui kejadian, sehingga korban bisa terselamatkan. Sedangkan para pelaku langsung melarikan diri dengan meninggalkan senjata tajam di lokasi.
“Saat tengah menggelar razia mengantisipasi tawuran, dan balap liar pada malam Minggu, ada masyarakat yang melapor dan segera ditindaklanjuti,” kata Perwira Menengah Pengawas (Pamenwas) kegiatan Polresta Padang Kompol Darto.
Pihak kepolisian mengamankan lima remaja yang satu diantaranya dicurigai sebagai pelaku penyerangan. “Saat ini lima orang tersebut kami amankan, untuk kepastian apakah memang dia pelakunya atau tidak itu masih didalami,” ujar Darto yang juga KasatBinmas Polresta Padang ini. (r)