Banjir Kepung Pemukiman Warga
SOLOK, METRO–Bencana banjir dan longsor yang terjadi di kawasan Kabupaten Solok, Selasa (18/2), menelan korban jiwa. Yulia Hendra Wadi (38) ditemukan tewas tertimbun longsor di Jorong Balai Okak, Nagari Taruang Taruang, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi.
Dari informasi yang didapat, korban Selasa pagi hendak pergi ke kebun durian miliknya. Namun saat berjalan di tebing bukit, tiba tiba lereng bukit longsor. Nahas korban yang tidak sempat menghindar, terbawa dan tertimbun material padat longsoran tebing bukit.
Warga setempat yang mengetahui daerahnya longsor mencoba mencari tahu keberadaan korban yang pagi itu pergi keladang. Malang, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan kondisi tertimbun longsor.
Sekretaris Nagari Taruang-taruang, Andropen menjelaskan, saat longsor Selasa (18/2) pagi tersebut, korban sedang berjalan menuju kebun durian miliknya. Namun nahas, saat korban berjalan dan berada persis di bawah lereng bukit, longsor terjadi dan ikut menyeret korban.
Kejadian itu diketahui warga yang melihat adanya longsor. Dari warga tersebut memberitahu bahwa pada saat itu ada seorang warga yang berjalan di dekat lokasi longsor. “Lalu, masyarakat melakukan pencarian, benar saja pada Selasa pagi, korban ditemukan dalam material lumpur, dan sudah dalam keadaan tidak bernyawa,” ujarnya.
Korban oleh warga bersama petugas langsung dievakuasi. Oleh keluarga, korban langsung dikebumikan dipandam kuburan keluarga. Bencana banjir dan longsor juga terjadi di sejumlah nagari didaerah Kabupaten Solok. Setidaknya enam kecamatan terkena dampak banjir dan longsor.
Di Nagari Pianggu, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, longsor juga menutup akses jalan utama jalur Lintas Sumatera (Jalinsum). Akibatnya, akses jalan dari dan menuju Solok putus total.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok Armen AP menyebut, Jalinsum untuk sementara tidak dapat dilalui oleh kendaraan diakibatkan banyaknya material tanah dan batu yang memenuhi jalan diakibatkan dari longsor yang terjadi sejak malam tadi. Dari saksi, longsor terjadi pada pukul 04.30 Wib, dan membuat akses Jalinsum, tersebut putus total selama lebih dari enam jam.
Kemacetan panjang dari arah Solok terjadi mulai dari Kantor Camat IX Koto Sungailasi hingga Silungkang, Kota Sawahlunto. Namun saat itu kendaraan roda dua sudah bisa melewati longsor, dan terlihat juga satu alat berat membersihkan material longsor.
Material tanah disertai tanah dan pohon kelapa tumbang menutupi badan jalan setinggi tiga meter lebih. Tim dari dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Solok langsung bergerak cepat dengan menurunkan alat berat ke lokasi.
Pukul 08.00, material sudah dibersihkan secara keseluruhan, namun karena arus lalu lintas yang begitu padat, petugas terpaksa melakukan pengaturan lalu lintas buka tutup jalan, dan setelah keadaan berangsur normal, barulah bisa dibuka secara keseluruhan.
Akibat curah hujan yang tinggi pada Senin (17/2), memicu aliran Batang Lembang kembali meluap. Dampaknya, mengakibatkan sejumlah nagari di Kecamatan Bukit Sundi dan Kecamatan Kubung terendam banjir. Dari data yang ada, Nagari Muaropaneh, Nagari Kotobaru, Nagari Selayo dan Nagari Tanjuangbingkuang terdampak banjir.
Luapan Batang Lembang merendam tiga Jorong di Nagari Muaropaneh, Kecamatan Bukit Sundi yakni Jorong Koto Kaciek, Koto Panjang dan Balai Pinang. “Warga terdampak musibah banjir di Nagari Muaropaneh, lebih kurang sekitar 250 Kepala Keluarga, Alhamdulillah sampai saat ini dilaporkan tidak ada korban jiwa,” ujar Armen.
Kondisi di tiga jorong tersebut, air merendam sampai ketinggian 70 cm. Dan hingga Selasa siang air sudah mulai menyusut. Sementara di Nagari Tanjung Bingkung, Kecamatan Kubung, banjir juga merendam rumah warga di Jorong Pasajumaik dan Jorong Lakuak. Di nagari Selayo dan Kotobaru air yang mulai naik sejak Senin malam sekira pukul 23.45 wib.
Daerah-daerah rawan banjir seperti Kalampayan dan Rawangsari, jorong Galanggangtangah ikut terendam. Namun kondisi terparah terjadi di kawasan SMA Negeri 1 Kubung, SMP Negeri 1 Kubung dan SD Negeri setempat.
Kota Solok Banjir
Sementara itu, sejak Senin (17/2), banjir merendam 13 kelurahan di Kota Solok. Diduga dipicu tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Solok dan Kabupaten Solok di Batang Lembang dan Batang Gawan sejak pukul 21.00 WIB.
Kelurahan terdampak, Kelurahan KTK, IX Korong, IV Suku, Simpang Rumbio, Sinapa, Aro IV Korong, Tanah Garam di Kecamatan Lubuk Sikarah. Kelurahan Nan Balimo, PPA, Tanjung Paku, Laiang, Kampung Jawa, Koto Panjang di Kecamatan Tanjung Harapan.
Data yang berhasil dihimpun oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Solok, sebanyak 320 KK/1251 jiwa terdampak banjir tersebut. Kepala BPBD Kota Solok Kenfilka menyebut, bersama tim gabungan telah melakukan evakuasi dan pendataan lebih lanjut guna menghitung kerugian dan data lain yang diperlukan.
“Sementara ini kebutuhan yang mendesak meliputi kebutuhan alat pembersih, makanan siap saji dan matras,” katanya. (vko)












