ADINEGORO, METRO–Ketua DPW Gebu Minang Sumbar H Boy Lestari Dt Palindih meminta semua pihak menyudahi polemik penggerebekan PSK online di Padang 26 Januari lalu. Pasalnya, hal itu sudah sangat berlebihan dan berdampak negatif kepada Sumbar. Jangan sampai karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
“Kisruh berlebihan ini harus dihentikan. Baik di media cetak, media elekronik, media online dan juga media sosial. Mari kita semua berhenti berbicara apa yang melibatkan Anggota DPR RI Andre Rosiade. Karena, apa yang dilakukannya itu memang ada plus dan minusnya. Tapi banyak plusnya, untuk memberantas maksiat di Sumbar,” kata ulama asal Agam ini.
Kata Buya, panggilan akrabnya, yang dilakukan Andre dengan menggandeng Polda Sumbar ini tidak negatif, tapi ingin membuktikan dan menghentikan perbuatan maksiat di Sumbar. Terutama prostitusi online yang sangat susah diberantas, kalau tidak dibuktikan terlebih dahulu.
“Bahkan kami meminta, gerakan yang telah dimulai Andre, memberantas maksiat secara online ini dilanjutkan. Tidak hanya untuk prostitusi online saja, tapi juga LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transeksual) yang juga sedang menyerang Kota Padang dan Sumbar saat ini,” kata pengusaha advertising terkemuka ini.
Buya Boy meminta, saat ini biarkan proses hukum yang berjalan untuk kasus ini. Karena diketahui, sang PSK, NN (26) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ITE (informasi dan transaksi elektronik). “Proses hukum biar polisi atau Polda Sumbar yang melanjutkannya. Biarkan yang berwajib saja yang berbicara ke depannya,” katanya.
Buya juga menyebutkan keanehannya, karena terlalu ramainya isu ini beredar, sampai ke tingkat nasional. Terlalu banyak orang-orang di tingkat pusat yang berbicara yang malah memeruncing masalah. “Ini terlalu berlama-lama. Padahal ini masalah kecil dan tidak ada apa-apanya. Janganlah sampai berlarut-larut dan tidak ada hentinya,” katanya.
Dengan tegas, Buya Boy Lestari menyebutkan, apa yang dilakukan oleh Andre Rosiade itu sudah benar. Namun, minusnya, Andre seperti bertindak sendiri, meski menggandeng Polri. “Seharusnya, Andre juga menggandeng organisasi masyarakat (Ormas) yang sebenarnya juga sudah gerah dengan perilaku-perilaku menyimpang ini. Andai saja yang menggerebek lebih ramai, tentu tidak akan menjadi bumerang kepada Andre,” sebut Boy Lestari.
Terakhir, Boy meminta semua pihak agar menahan diri, dan tidak larut dalam komentar-komentar pedas yang malah merugikan Sumbar sendiri. “Kalau dibiarkan ini, Sumbar yang rugi. Karena akan dicap sebagai daerah yang penuh dengan kemaksiatan. Mari bersama-sama kita berantas maksiat ini,” katanya. (r)
