Penertiban Belum Beri Efek Jera
PONDOK, METRO–Penutupan dan penyegelan sejumlah kafe dan karaoke tak berizin di kawasan Pondok oleh petugas Satpol PP Padang ternyata tak dihiraukan oleh pemilik usaha tersebut. Buktinya, meski sudah ada spanduk “DITUTUP” yang ditempel petugas, ternyata aktivitas tempat hiburan malam itu tetap berjalan seperti biasa.
Pantauan POSMETRO di kawasan Pondok dan Berok Nipah, Kamis (2/1) malam. Ada 7 titik yang disegel di Pondok. Tapi ketujuhnya masih saja beroperasi. “ Damarus Karaoke, Persik pada buka lagi. Begitu juga kafe di jalan Berok Nipah. Percuma saja disegel, ngabis-ngabisin duit Pemko. Mereka tetap saja buka,” sebut Rusli (35), salah seorang warga Pondok.
Ia berharap, Pemko memiliki trik jitu agar penertiban benar-benar memberikan efek jera. Warga lain, Cece Yuli (45), mengatakan bahwa beberapa tempat hiburan malam itu sudah eksis cukup lama walaupun sudah diberi label ditutup.
“Kenapa kok masih tetap buka. Tak ada efek jera,” tukas Cece Yuli.
Menurut dia, penertiban secara kontiniu. Kalau perlu dilakukan setiap hari agar semua pelaku usaha hiburan malam itu lebih taat aturan. “Kalau penertibannya hanya sekali-kali, tentu iya begini jadinya. Tandanya, Pemko tak tegas. Karena itu, orang berani melanggar aturan,” ujarnya.
Sebelumnya, Satpol PP mengklaim saat ini jumlah tempat hiburan justru berkurang. Data yang ada di Sat Pol PP, dari yang awalnya 39 tempat hiburan malam, sekarang jumlah kafe dan karaoke hanya tinggal 32 titik. Tujuh diantaranya sudah ditutup karena tak memiliki izin.
Dari 32 titik yang ada saat ini, 10 titik diantaranya tidak memiki izin. Rencananya, juga akan ditutup. Saat ini, Pemko Padang melalui Dinas Perdagangan sudah memberi Surat Peringatan (SP1). Jika pemilik tak segera juga mengurus kelengkapannya maka akan dilanjutkan ke SP2 dan SP3.
Sementara, dari jumlah 32 kafe yang ada, hanya 14 kafe yang memiliki izin. Sementara, sisanya yakni sekitar 8 kafe memiliki izin yang tak lengkap.
Kepala Sat Pol PP Padang Alfiadi yang baru dilantik di penghujung tahun kemarin, mengatakan, sebagai pejabat baru dirinya akan berkoordinasi dulu dengan internal Satpol PP. Sehingga tak terjadi kesalahan informasi. “Saya baru satu hari jadi kepala Satpol PP. Jadi saya mau koordinasi dulu dengan internal,” sebut Alfiadi.